JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming langsung turun ke RSUD Koja Jakarta Utara untuk melihat kondisi para siswa yang menjadi korban kecelakaan mobil pembawa Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis pagi.
Dalam penjelasan resminya, Gibran menekankan bahwa pemerintah harus mengusut tuntas insiden ini dan memastikan seluruh proses hukum, evaluasi kebijakan, serta mekanisme distribusi MBG diperbaiki secara menyeluruh.
“Saya juga telah meminta agar segera dilakukan pengusutan tuntas, penegakan hukum, dan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” kata Wapres dalam keterangan tertulisnya.
Wapres juga menyampaikan permintaan maaf atas musibah tersebut dan menegaskan pentingnya pencegahan agar kecelakaan seperti ini tidak kembali terjadi.
“Atas nama pemerintah, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan menyayangkan kejadian ini. Kejadian ini tidak boleh terulang,” katanya.
Ia menambahkan bahwa seluruh korban harus mendapatkan penanganan medis terbaik serta pendampingan psikologis bagi siswa dan guru yang terdampak.
“Saya mendorong penanganan medis yang maksimal bagi para korban, serta pendampingan dan trauma healing bagi para siswa dan guru SDN Kalibaru 01,” ujarnya.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayanan juga mengutarakan permintaan maaf atas kejadian tersebut dan menyebut bahwa distribusi MBG di sekolah itu selama ini berjalan lancar sejak program bergulir pada Maret 2025.
Ia kemudian menjelaskan bahwa sopir utama mobil MBG sedang sakit dalam dua hari terakhir sehingga penggunaan sopir cadangan menjadi pilihan mendesak pada hari kejadian.
“Namun dalam dua hari ini supir utamanya sakit. Sehingga KSPPG memutuskan untuk ada supir cadangan,” kata Dadan.
Dadan memastikan sopir cadangan tersebut memiliki SIM, meskipun ia menilai pengalaman berkendara sopir itu mungkin belum cukup.
“Mungkin hanya kurang pengalaman,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penyebab kecelakaan masih dalam pendalaman pihak terkait untuk mengetahui detail pergerakan mobil sebelum tabrakan terjadi.
“Kamis masih dalami penyebab kejadiannya karena seharusnya ketika pintu ditutup itu biasanya parkir di depan,” ujarnya.
Dadan menjelaskan bahwa mobil MBG biasanya tiba lebih pagi, sehingga anak-anak sudah berbaris dengan aman ketika pintu sekolah ditutup.
“Dan biasanya juga mobil itu datang lebih awal dari anak-anak,” ucapnya.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 06.30 WIB ketika para siswa tengah berbaris mengikuti kegiatan sekolah dan mobil MBG melaju tanpa berhenti menuju kerumunan anak-anak.
Seorang saksi mata, Ahmad Rifai, menjelaskan bahwa mobil tersebut biasanya berhenti di titik tertentu namun kali ini melaju tanpa terkendali.
“Biasanya mobil MBG kalau mau masuk berhenti di sini atau di tengah-tengah,” ujar Ahmad.
Ia menambahkan bahwa mobil itu diduga salah menginjak pedal sehingga langsung menerobos masuk ke arah siswa.
“Mungkin dia salah nginjek gas atau gimana, langsung bablas,” katanya.
Ahmad juga menyebutkan bahwa mobil sempat menanjak sedikit sebelum akhirnya menabrak para siswa.
“Udah naik, langsung bablas gitu, langsung nabrak,” katanya.***