Pemerintah Indonesia melalui Danantara resmi mengakuisisi Novotel Thakher Makkah beserta lahan seluas 4,4 hektare di Arab Saudi dengan nilai investasi USD 500 juta (sekitar Rp8,35 Triliun). Pencapaian strategis ini dilaporkan langsung oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan pada Selasa, 17 Desember 2025.
Hotel berbintang tersebut berada di kawasan Thakher City, hanya berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram. Lokasi ini dinilai jauh lebih strategis dibandingkan penginapan jemaah haji Indonesia saat ini yang rata-rata berjarak 4,5 hingga 6 kilometer. Presiden Prabowo pun menyambut positif kabar tersebut dan mengapresiasi hasil diplomasi Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi.
Akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian bersyarat antara Danantara Investment Management dan Thakher Development Company pada 14 Desember 2025. Perjanjian tersebut akan efektif mulai Januari 2026, seiring diberlakukannya regulasi baru Arab Saudi yang membuka peluang kepemilikan properti bagi pihak asing.
Saat ini, Novotel Thakher Makkah memiliki kapasitas 1.461 kamar dalam tiga menara, dengan daya tampung hingga 4.383 jemaah. Selain hotel, Indonesia juga mengamankan 14 bidang tanah di depan kawasan tersebut untuk pengembangan lanjutan. Danantara berencana membangun 13 menara tambahan serta satu pusat perbelanjaan dengan nilai investasi mencapai USD 700–800 juta, sehingga total kapasitas bisa menampung hingga 23.000 jemaah haji Indonesia.
Tak hanya itu, Indonesia juga masih bersaing dalam lelang lahan seluas 80 hektare di kawasan Al Hindawiyah Barat untuk proyek Kampung Haji skala besar. Jika terwujud, proyek ini akan menjadi tonggak sejarah, menjadikan Indonesia negara pertama yang memiliki kawasan kampung haji permanen di Makkah.