Ginjal adalah organ vital yang menyaring darah, mengatur keseimbangan cairan, dan membuang limbah tubuh. Namun, beberapa minuman sehari-hari dapat memberikan beban berlebih pada ginjal jika dikonsumsi secara rutin atau berlebihan.
Berdasarkan penelitian dari sumber terpercaya seperti National Institutes of Health (NIH), American Society of Nephrology, dan jurnal medis terkini berikut jenis minuman yang Bisa merusak ginjal bila diminum secara berlebihan :
1. Minuman Bersoda dan Bergula Tinggi (seperti soda cola, minuman manis kemasan)
Minuman ini mengandung gula fruktosa tinggi dan asam fosforat yang dapat memicu resistensi insulin, diabetes, dan hipertensi—faktor utama penyakit ginjal kronis (CKD). Penelitian NIH pada 2012 dan jurnal Epidemiology 2019 menemukan bahwa konsumsi lebih dari satu kaleng soda per hari meningkatkan risiko CKD hingga 58%, serta mempercepat pembentukan batu ginjal karena asam fosforat mengikat kalsium di saluran kemih.
2. Minuman Energi dan Olahraga Berkafein Tinggi
Kandungan kafein, taurine, dan gula buatan dalam minuman ini membuat ginjal bekerja ekstra untuk menyaring zat-zat tersebut. Studi SCIRP 2023 pada hewan uji menunjukkan kerusakan ginjal signifikan setelah konsumsi rutin, dengan peningkatan kadar kreatinin dan urea. Times of India 2025 juga menyebut fosfor tinggi di dalamnya mengganggu keseimbangan kalsium, meningkatkan risiko batu ginjal dan osteoporosis ginjal.
3. Alkohol (bir, wine, spirit)
Alkohol menyebabkan dehidrasi akut dan kronis, memaksa ginjal membuang cairan berlebih sambil meningkatkan asam urat. Penelitian Siloam Hospitals dan Mirror 2025 menemukan bahwa peminum berat memiliki risiko CKD hingga 30% lebih tinggi, karena alkohol merusak sel ginjal secara permanen dan mengganggu hormon antidiuretik yang mengatur keseimbangan air tubuh.
4. Minuman Berkafein Berlebih (kopi, teh hitam, soda berkafein)
Kafein adalah diuretik yang meningkatkan aliran darah ke ginjal, menyebabkan strain jangka panjang. Piedmont Healthcare dan WebMD mengonfirmasi bahwa lebih dari 400 mg kafein per hari (4-5 cangkir kopi) dapat memicu hipertensi sementara berulang, yang merusak pembuluh darah ginjal dan mempercepat penurunan fungsi pada orang dengan riwayat tekanan darah tinggi.
5. Minuman Diet dengan Pemanis Buatan (seperti aspartam atau sukralosa)
Meski rendah kalori, pemanis buatan dapat mengganggu metabolisme dan meningkatkan risiko CKD. Studi Bumrungrad Hospital 2019 menunjukkan konsumsi rutin minuman diet meningkatkan risiko CKD hingga 30%, karena zat ini sulit difilter ginjal dan dapat memicu inflamasi kronis.
Untuk menjaga ginjal tetap sehat, prioritaskan air putih 2–3 liter per hari sebagai minuman utama. Teh herbal tanpa kafein atau jus buah segar tanpa gula tambahan juga aman. Jika Anda memiliki riwayat masalah ginjal, konsultasikan dengan dokter nefrologi sebelum mengonsumsi minuman berisiko ini secara rutin. Penelitian menekankan bahwa mengurangi minuman berbahaya dapat menurunkan beban ginjal hingga 50%, mencegah komplikasi serius seperti gagal ginjal.