JAKARTA – Sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada bulan Januari hingga Februari mendatang. Dengan demikian masyarakat diimbau untuk tetap waspada dengan la nina serta kondisi hujan di atas normal dengan mengoptimalkan tim siaga bencana di tingkat Rukun Tetangga atau RT.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati pada Minggu 11 Oktober 2020 lalu.
Rita menegaskan secara umum puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari terutama di wilayah Jawa dan Sumatera bagian selatan. Hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali pulau Sumatera dan Sebagian Pulau Kalimantan yang masuk dalam golongan zona peningkatan curah hujan hingga 40 persen di bulan Oktober dan November.
“Zona yang akan mengalami peningkatan curah hujan sampai 40 persen bahkan lebih, itu hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera dan sebagian Kalimantan. Itu pada bulan Oktober November. Namun juga harus antisipasi koordinasi memamng ideal sampai tingkat desa bahkan RT/RW.” ucap Dwikorita Karnawati.
Untuk diketahui La Nina adalah fenomena iklim akibat anomali suhu muka air laut di Samudera Pasifik bagian tengah tengah ekuator. Fenomena ini mengakibatkan aliran massa udara basah menuju kepulauan Indonesia dan menyebabkan intensitas hujan yang lebih kuat dengan curah hujan normal.
BMKG memprediksi fenomena ini berpotensi menimbulkan bencana alam seperti terjadi banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang dan puting beliung.