AMERIKA SERIKAT – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah setuju dengan proposal gencatan senjata untuk Gaza yang diajukan oleh Washington, menurut pernyataan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Blinken mengungkapkan harapannya agar Hamas mengikuti langkah yang sama agar gencatan senjata di Gaza, Palestina dapat berjalan efektif. Keputusan Netanyahu diambil setelah pertemuan intensif selama 2,5 jam dengan Blinken.
Pembicaraan sebelumnya di Qatar mengenai gencatan senjata dan pengembalian sandera sempat terhenti tanpa kemajuan, namun diharapkan akan dilanjutkan minggu ini dengan bantuan AS untuk menjembatani perbedaan antara Israel dan Hamas.
“Dalam pertemuan yang sangat produktif hari ini, Perdana Menteri Netanyahu telah mengonfirmasi dukungannya terhadap proposal kami,” ujar Blinken kepada wartawan di Tel Aviv. “Sekarang, kami menunggu respons serupa dari Hamas agar semua pihak, dengan dukungan mediator seperti Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, dapat menyusun kesepakatan jelas mengenai implementasi komitmen berdasarkan perjanjian ini.”
Kunjungan Blinken datang di tengah meningkatnya tekanan pada Presiden AS Joe Biden dalam tahun pemilihan, dengan Partai Demokrat memulai konvensi nasionalnya pada Senin (19/8/2024) di tengah protes pro-Palestina dan kekhawatiran tentang dukungan suara Muslim dan Arab Amerika di negara-negara bagian yang masih belum pasti.
Di sisi lain, kelompok Hamas mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Israel yang terjadi setelah bertahun-tahun tidak terjadi, termasuk ledakan di Tel Aviv pada Minggu (18/8/2024) malam. Petugas medis melaporkan bahwa serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina di Jalur Gaza pada Senin (19/8/2024). Situasi di lapangan menunjukkan sedikit tanda-tanda rekonsiliasi dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih meluas.