JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa menanyakan kondisi jenazah enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak polisi hingga tewas di KM 50 Tol Jakarta – Cikampek (Japek) beberapa lalu. Pertanyaan tersebut dilontarkan kepada keluarga korban pada rapat RDP di Gedung DPR RI. kamis 10 Desember.
“Ada pertanyaan penting ini, Bapak-Ibu keluarga korban ada pertanyaan penting pertama apakah korban ini selalu mendampingi Pak Habib Rizieq? Kedua bagaimana kondisi korban pada saat dimandikan dan macam-macam, mungkin ada hal-hal yang disampaikan,” kata Desmond kepada keluarga korban di ruang rapat Komisi III, gedung DPR RI, Kamis (10/12/2020).
Kemudian, Desmond menanyakan apakah pihak keluarga yang melihat kondisi jenazah para korban secara langsung. Dia pun mempersilakan untuk keluarga menyampaikan.
“Bagaimana kondisi korban pada saat dimandikan dan macam-macam, mungkin ada hal-hal yang disampaikan, ada nggak kira-kira yang disampaikan, keluarga korban melihat jenazahnya saat dimandikan, kami persilakan dari keluarga,” ucapnya
Salah satu keluarga korban yakni paman Andi Oktiawan, Umar, menceritakan kondisi jenazah korban. Dia mengaku sudah tidak melihat keponakannya semenjak Senin 7 Desember lalu.
“Kalau nggak salah kejadian Senin, sudah lepas saya nggak tau berita ponakan saya, hari Senin itu beritanya saya dapat siang, baru kepastiannya itu siang, sebetulnya saya masih nggak mau nanggepin betul apa belum, karena belum jelas dapat gambar foto atau apa, tapi udah dapat di mobilnya bahasanya gitu,” ucap Umar.
Umar menutukan kondisi jenazah Andi terdapat empat luka tembak yang tembus hingga ke bagian belakang tubuh korban.
“Penyerahan jenazah kemarin ya, saya liat pemandiannya saya nggak bisa bayangin bisa seperti itu sadisnya, penembakan jelas-jelas jarak dekat itu, kondisi aduh, mata, tembakan begitu banyak di badan, ada 4 di badannya, sampai bolong nembus ke belakang,” ucapnya.
Sementara itu, pihak keluarga lainnya, kakak dari Muhammad Suci Kadafi, Anandra, juga menjelaskan kondisi jenazah adiknya. Dia mengaku mendapatkan cerita dari ayahnya yang sempat memandikan jenazah.
“Untuk dibilang luka, itu lukanya subhanallah itu seperti ditembak jarak dekat, saya nggak ikut memandikan, karena aturannya kalau laki-laki yang memandikan laki-laki, jadi ayah saya cerita sambil berderai air mata, itu luka tembak di dada ada 3, di punggung ada luka robek seperti diseret, di jidat seperti diketok gagang senjata,” ungkapnya
hal yang sama diungkapkan perwakilan keluarga korban Luthfil Hakim, Zainuri juga turut menceritakan kondisi korban. Dia mengaku memandikan langsung jenazah korban.
“Saya melihat sendiri pas dimandikan, di punggung disiksa, gosong, mohon maaf kemaluannya diinjak, di sini bengkak, tangan terkelupas, ditembak jarak dekat tembus semua, kulitnya terkelupas,” tutupnya.