TNI Angkatan Udara kini resmi mengoperasikan Airbus A400M sebagai pesawat angkut multiguna terbaru. Pada Minggu (16/11), pesawat berkemampuan berat ini terbang menuju Aceh dengan Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin ikut dalam penerbangan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
A400M merupakan pesawat angkut strategis yang tidak hanya mampu membawa pasukan dan logistik, tetapi juga berfungsi sebagai pesawat tanker untuk mengisi bahan bakar pesawat tempur di udara. Dari luar, pesawat buatan Spanyol ini tampak jauh lebih besar dibandingkan Hercules yang selama ini menjadi tulang punggung armada angkut TNI AU.
Kabin utama A400M dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan — mulai dari kursi pasukan yang saling berhadapan, tempat duduk seperti pesawat komersial, hingga modul medis untuk ambulans udara. Dengan panjang 45,1 meter, lebar 42,2 meter, dan tinggi 14,7 meter, pesawat ini dirancang untuk misi penerjunan, evakuasi medis, hingga tanggap bencana. Kapasitas angkutnya pun mencapai 37 ton.
Menhan Sjafrie menjelaskan langsung kemampuan A400M dari dalam kabin selama penerbangan menuju Aceh. “Indonesia memesan dua Airbus A400M sebagai pesawat angkut berat. Pesawat ini dapat digunakan untuk penerjunan hingga 112 personel, baik dari dua pintu samping maupun pintu belakang,” ujarnya.
A400M juga dapat dilengkapi modul ambulans, serta mampu mengangkut tandu berlapis seperti tempat tidur bertingkat untuk evakuasi massal dalam situasi bencana.
Ditenagai empat mesin turboprop, pesawat ini mampu melaju hingga 780 km/jam dengan jarak jelajah 8.900 km. Dalam konfigurasi tanker, A400M membawa sekitar 50.000 liter bahan bakar untuk pengisian di udara, memungkinkan pesawat seperti Rafale — yang akan tiba tahun depan — mendapat dukungan operasional maksimal.
“Pesawat ini bisa terbang selama 11 jam tanpa pengisian ulang. Selain kebutuhan militer, A400M sangat efektif untuk misi kemanusiaan, terutama untuk drop logistik di daerah yang tidak memiliki landasan memadai,” kata Sjafrie.
Dilengkapi kapasitas lebih dari 100 personel dalam satu penerbangan, A400M turut memperkuat kemampuan mobilitas udara TNI AU dalam mendukung operasi darat dan respons cepat bencana.
“Pesawat ini benar-benar multiguna — untuk pertahanan, penerjunan, logistik, dan operasi kemanusiaan,” tegas Menhan.




