JAKARTA – Pemulihan jalur darat di wilayah pesisir barat Sumatera Utara kembali menunjukkan perkembangan signifikan setelah banjir besar memutus akses utama antara Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah selama beberapa hari terakhir.
Hal tersebut seperti disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (4/12/2025).
Abdul Muhari memastikan bahwa pergerakan kendaraan kini sudah kembali dimungkinkan di beberapa titik krusial yang sempat lumpuh total.
BNPB menegaskan bahwa Jembatan Pandan—yang menjadi salah satu penghubung utama dan sebelumnya rusak berat akibat derasnya arus banjir—telah berhasil diperbaiki sepenuhnya oleh tim gabungan.
“Akses Sibolga ke Tapteng sudah mulai pulih, jembatan Pandan yang putus akibat banjir ini sudah selesai diperbaiki. Artinya, sudah bisa dilewati,” ujarnya.
Upaya serupa juga berlangsung di jembatan kawasan Batang Toru, Tapanuli Selatan, yang menjadi jalur vital penghubung antara Tapsel, Tapteng, dan Kota Sibolga sehingga mobilitas perlahan kembali bergerak.
“Perbaikan jembatan di Batang Toru Tapsel yang hubungkan Tapsel dan Tapteng kota Sibolga juga bertahap bisa dilalui,” ucap Abdul.
Di tengah perbaikan infrastruktur, BNPB merilis data terbaru bahwa total korban jiwa akibat rangkaian banjir dan longsor di Sumatera Utara telah mencapai 311 orang.
Selain korban meninggal, terdapat 127 orang yang masih dicari oleh tim SAR gabungan dan sekitar 40 ribu warga harus mengungsi ke lokasi yang dinilai lebih aman.
Upaya percepatan penanggulangan terus dimaksimalkan melalui distribusi bantuan logistik yang kini dibantu oleh tujuh helikopter guna menjangkau titik-titik yang belum dapat ditembus jalur darat.
BNPB juga melanjutkan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang sudah berjalan sejak 27 November dengan penyemaian 20 ton bahan dalam 24 jam terakhir untuk menekan curah hujan di wilayah terdampak.
Pemerintah pusat dan daerah berkoordinasi intensif agar pemulihan mobilitas warga serta pasokan bantuan dapat kembali stabil dan normal dalam waktu sesingkat-singkatnya.***