JAKARTA – Aksi damai ribuan petani Indramayu di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (24/9), menuai apresiasi dari aparat kepolisian.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menilai aksi yang melibatkan sekitar 1.200 petani ini berjalan sangat tertib, bahkan menjadi salah satu demonstrasi terbesar dengan suasana kondusif di ibu kota.
Dalam pernyataannya, Kapolres Nicolas menekankan bahwa kehadiran Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang langsung berdialog dengan para petani menjadi faktor utama terciptanya ketenangan di lapangan.
“Bagi kami, aparat keamanan bersama TNI, Polri, Pemda, dan Satpol PP, aksi ini adalah demonstrasi dengan jumlah massa besar yang berjalan paling baik.”
“Semua aspirasi difasilitasi dan dijawab langsung oleh Pak Mentan Amran. Itu yang membuat kami sangat bahagia, begitu juga dengan para petani,” ujarnya.
Mentan Amran sendiri diketahui membatalkan agenda kunjungan kerja ke Maluku Utara demi menyambut para petani Indramayu.
Ia menegaskan seluruh aspirasi akan segera ditindaklanjuti, mulai dari persoalan pupuk bersubsidi, peningkatan irigasi, modernisasi alat dan mesin pertanian (alsintan), hingga reforma agraria.
Suasana Tertib, Aparat dan Petani Harmonis
Aksi damai ini dikawal sekitar 800 personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, pemerintah daerah, serta pihak internal Kementan.
Tidak hanya aparat, sejumlah LSM dan elemen masyarakat turut terlibat untuk memastikan kegiatan berjalan lancar.
Kapolres Nicolas mengapresiasi kesadaran kolektif seluruh pihak. Ia menilai aksi damai Indramayu bisa menjadi model penyampaian aspirasi yang sehat.
“Inilah wujud aksi yang kita harapkan. Semua pihak memahami peran masing-masing, aparat menjaga kenyamanan dan ketertiban, sementara petani bisa berorasi dengan tertib.”
“Hasilnya, aspirasi tersampaikan, tujuan pengamanan tercapai, dan semua pihak merasa puas,” tegasnya.
Bahkan, setelah aksi selesai, suasana berubah hangat ketika para petani dipersilakan makan bersama Mentan.
Momen itu disebut sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap petani sekaligus simbol kekeluargaan dalam menyelesaikan persoalan.
Aspirasi Petani Didengar dan Ditindaklanjuti
Serikat Tani Indramayu membawa empat tuntutan utama, yaitu: penguatan kelembagaan petani dalam UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, modernisasi alsintan, peningkatan fasilitas irigasi, serta pelaksanaan reforma agraria.
Mentan Amran menegaskan komitmennya untuk menjawab harapan petani secara konkret. Ia langsung menginstruksikan agar sejumlah kebijakan prioritas, khususnya distribusi pupuk bersubsidi dan penguatan infrastruktur pertanian, segera dieksekusi.
Dengan hasil ini, aksi damai petani Indramayu bukan sekadar penyampaian tuntutan, tetapi juga mencerminkan wajah demokrasi yang sehat.
Pemerintah terbukti responsif, aparat sigap menjaga ketertiban, dan petani mendapat ruang untuk didengar aspirasinya secara langsung.***




