BLITAR – Gerakan 30 September PKI (G30S PKI) pada tahun 1965 yang dipelopori oleh Letkol Untung menjadi sejarah kelam Bangsa Indonesia namun, Letkol Untung mengalami kegagalan dalam aksi berdarahnya tersebut, pasalnya dalam waktu singkat pasukan TNI AD berhasil menghancurkan PKI dengan menangkap dan menembak mati para pemimpin PKI.
Pada tahun 1966, satu tahun setelah peristiwa G30S PKI diketahui kaum kumonis yang tersisa karena melarikan diri berkumpul di Blitar Sealatan. Bukan tanpa alasan, Blitar dipilih sebagai pusat perlawanan karena masih banyak memiliki tanah tandus, serta para penduduknya masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Di Blitar Selatan, PKI membangun Sekolah Perlawanan Rakyat (SPR) dan Kursus Kilat Perang Rakyat (KKPR). Saat itu Rawang. Sukatrno dan Oloan Hutapea yang merupakan pentolan PKI ikut bergabung dalam penyerangan di Blitar ini.
Tak hanya itu, PKI juga diketahui berhasil memperngaruhi banyak anggota militer agar mendukung PKI. Panglima Brawijaya Mayjen M Jasin yang curiga langsung mengirim intelijen militer ke Blitar dan akhirnya terungkap bahwa di Blitar sudah ada gerakan bersenjata.
Akhirnya pada tahun 1968 Jasin menggelar operasi militer Trisula. Kolonel Wintarmin yang diangkat menjadi komandan kemudian memrintahkan prajurit untuk menyisir hutan Blitar, dari hasil pencarian ini akhirnya didapati banyak anggota PKI yang berhasil tertangkap.
Melihat keberhasilan operasi Trisula ini, bantuan dari pusat mulai dikerahkan seperti TNI AU yang mengirimkan Satga Operasi Elang untuk membantu Operasi Trisula dan dibekali dengan pesawat pengebom B-26 Invader serta 3 pesawat pemburu P-51 Mustang.
“Pelaksanaan operasi penghancuran dilakukan dengan penembakan-penembakan roket dan senapan mesin 12,7 mm dari udara terhadap sasaran di areal yang luas di lereng-lereng gunung dengan hutan yang sangat lebat di sepanjang pantai selatan Blitar,” tulis TNI AU dalam buku Perjuangan TNI AU.
Dalam Operasi Trisula ini tercatat ada 33 tokok PKI yang berhasil ditembak mati sementara 850 lainnya ditangkap dalam operasi selama 3 bulan.