TOMOHON – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menaikkan status Gunung Lokon dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) per Rabu (3/9/2025) pukul 12.00 WITA.
Keputusan ini diambil setelah hasil pemantauan menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang cukup signifikan.
Peningkatan status Gunung Lokon tidak lepas dari intensitas asap kawah dan aktivitas kegempaan yang terus dipantau sejak awal Agustus hingga awal September 2025.
Menurut laporan, asap kawah terekam berwarna putih dengan ketebalan tipis hingga sedang dan mencapai ketinggian sekitar 40 meter.
Aktivitas kegempaan juga menunjukkan dominasi gempa vulkanik dangkal dengan catatan 1 hingga 37 kejadian per hari.
“Aktivitas vulkanik asap kawah pada 1 Agustus 2025 hingga 1 September 2025 umumnya putih tipis hingga sedang tinggi sekitar 40 meter.”
“Sementara kegempaan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal terekam berkisar antara 1 hingga 37 kejadian per hari,” jelas Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Juliana DJ Rumambi dalam keterangannya, Rabu (3/9/2025).
Lonjakan Aktivitas Kegempaan
Data terbaru pada 2 September 2025 mencatat kondisi visual tidak banyak berubah, dengan asap putih tipis keluar dari kawah sekitar 15 meter.
Namun, peningkatan signifikan terjadi pada catatan kegempaan.
Dalam sehari, Gunung Lokon merekam 143 gempa vulkanik dangkal, 72 gempa embusan, 15 gempa vulkanik dalam, dan delapan gempa tektonik jauh.
Selain itu, data deformasi yang diperoleh melalui tiltmeter di Stasiun Pelangi menunjukkan adanya inflasi pada sumbu radial sejak 17 Agustus hingga 2 September 2025.
Hal ini mengindikasikan peningkatan tekanan di bagian dangkal yang berhubungan dengan pelepasan gas dari aktivitas embusan.
Potensi Ancaman Gunung Lokon
Badan Geologi mengingatkan masyarakat akan potensi terjadinya erupsi freatik mendadak, baik dengan tanda peningkatan signifikan maupun tanpa gejala yang jelas.
Ancaman lain yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan terbentuknya lahar apabila curah hujan tinggi mengguyur puncak gunung, mengingat banyak sungai berhulu di kawasan tersebut.
Dengan pertimbangan hasil pengamatan visual, data kegempaan, serta analisis instrumental, otoritas resmi menetapkan peningkatan status Gunung Lokon ke Level III (Siaga).
Masyarakat sekitar diimbau untuk tetap waspada, mematuhi zona bahaya, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna meminimalisir risiko bencana.***




