CEO Aprilia, Massimo Rivola, berseloroh bahwa tim MotoGP Italia itu “untuk sekali ini bisa menikmati hari Minggu” setelah menjuarai Grand Prix Valencia, karena “biasanya di akhir musim kami tampil buruk”.
Marco Bezzecchi menutup musim 2025 dengan kemenangan ketiganya tahun ini, usai mempertahankan posisi terdepan dan menahan serangan Raul Fernandez (Trackhouse) dengan selisih tipis 0,686 detik dari pole position.
Kemenangan ini menjadi pencapaian bersejarah bagi Aprilia—untuk pertama kalinya mereka meraih dua kemenangan beruntun di kelas utama, serta finis 1–2 setelah terakhir kali mencapainya pada GP Catalunya 2023.
Hasil tersebut sekaligus menegaskan musim terbaik Aprilia di MotoGP: meraih empat kemenangan, finis sebagai runner-up di klasemen konstruktor, dan meraih posisi ketiga di klasemen pebalap lewat Bezzecchi.
Mengenang balapan pamungkas musim ini, Rivola berkata:
“Akhirnya, karena biasanya di penghujung musim kami cukup payah. Jadi untuk sekali ini kami bisa benar-benar menikmati malam Minggu di Valencia.
“Tapi sejujurnya, kecuali di Sepang, dalam lima balapan terakhir kami sangat kuat. Itu tren yang sangat positif, terutama jika melihat tes hari Selasa yang sangat penting, dan tentu saja untuk persiapan tahun depan.
“Jelas, ini bukan sesuatu yang biasa kami alami, tapi kami ingin menjadikannya kebiasaan.”
Sejak jeda musim panas, Aprilia menjelma menjadi rival terdekat Ducati. Rivola menyebut performa Bezzecchi sebagai faktor kunci, namun juga menyoroti peran Direktur Teknis Fabiano Sterlacchini.
“Tidak diragukan lagi, kombinasi Marco dan tim memberikan perbedaan besar.
Saya tidak tahu apakah itu juga membantu Raul dan Ai (Ogura), tetapi bagi saya, Marco adalah salah satu kunci utama.
“Tentu, dia yang mengendarai motor, tapi ada tim kuat di belakangnya.
Kunci lainnya adalah memulai musim bersama Fabiano, membangun Aprilia yang baru.”
Kemenangan ketiga Bezzecchi musim ini juga membuatnya memenangkan taruhan dengan Rivola pada hari Minggu—hadiahnya: ia boleh membawa pulang motor RS-GP 2025 miliknya.