JAKARTA – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) beberkan rencana ambisius untuk menghadirkan moda transportasi air di ibu kota.
Jubir RIDO Bernardus Djonoputro menilai beberapa sungai di Jakarta memiliki potensi besar untuk dijadikan jalur transportasi.
Bernie menjelaskan bahwa salah satu contohnya adalah Banjir Kanal Timur (BKT), saluran buatan yang lebar antara 100 hingga 300 meter, tergantung lokasi.
“BKT memiliki bantaran seluas 18 meter di setiap sisinya, dengan karakteristik yang lurus, panjang, dan dalam. Ini semua menjadikannya lokasi ideal untuk pengembangan transportasi dan wisata air,” katanya kepada wartawan. .
Bernardus melanjutkan tak hanya BKT, Banjir Kanal Barat (BKB) juga diidentifikasi sebagai rute potensial, terutama dari Tanah Abang, Halimun, hingga Manggarai. Sungai Ciliwung bagian tengah juga bisa menjadi alternatif, mulai dari selatan hingga Cijantung dan Condet.
Bernie menggarisbawahi bahwa pengadaan transportasi air akan membantu menjaga kebersihan dan keindahan sungai.
“Saat ini, sungai-sungai di Jakarta sudah dimanfaatkan oleh warga, namun belum dikelola dengan baik,” ungkapnya.
Transportasi air diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang kian parah. Konsep ini sebenarnya bukanlah hal baru; pada tahun 2003, Pemprov DKI Jakarta telah mencantumkan moda transportasi air dalam program Pola Transportasi Makro (PTM).
Di tahun 2007, saat Sutiyoso menjabat sebagai Gubernur, sempat ada upaya untuk mengintegrasikan berbagai moda transportasi, termasuk Bus Rapid Transit (BRT), Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan Angkutan Sungai.
Namun, Bernie juga mengakui bahwa ada tantangan dalam mewujudkan transportasi air, seperti masalah sampah dan fluktuasi debit air.
“Saat ini, tim teknis RIDO sedang melakukan kajian mendalam untuk mengidentifikasi dan mengatasi kendala-kendala ini,” terangnya.
Kajian ini sangat penting untuk meminimalkan risiko saat hujan, di mana debit air bisa melampaui batas aman untuk pengoperasian kapal. Sebaliknya, saat musim kemarau, debit air sering kali berada di bawah level yang dibutuhkan untuk beroperasi.
Untuk menghidupkan kembali sungai-sungai Jakarta, RIDO juga berencana menyiapkan Ruang Sungai atau “Room For River.” Ini bertujuan untuk mengembalikan sungai ke bentuk alaminya, memungkinkan area tersebut untuk ditanami pepohonan rimbun dan dilengkapi dengan jalur pedestrian.
“Dengan demikian, warga sekitar dapat menikmati ruang terbuka hijau di tepi sungai yang bersih dan indah,”bebernya.
Rencana ini tidak hanya berfokus pada transportasi, tetapi juga bertujuan untuk memperindah lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta.