JAKARTA – TNI AU kerahkan elang besi untuk memodifikasi cuaca hujan buatan di langit Ibukota. Operasi ini TNI AU bekerjasama dengan BMKG, BNPB dan BRIN.
Kadispen AU, Marsekal Pertama TNI, Agung Sasongkojati mengatakan operasi ini bertujuan untuk mengatasi polusi udara buruk di Jakarta.
“Untuk membantu mengatasi meningkatnya polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodetabek),” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Garuda.TV, Rabu (30/8/2023).
Agung menambahkan, TNI AU dan sejumlah pihak terkait melancarkan opersinya sejak 24 Agustus 2023. “TNI AU mengerahkan satu pesawat angkut ringan Cassa NC-212i Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang,” tambahnya.
Dilanjutkan Agung, Selain untuk mengatasi polusi udara, TMC juga untuk mengantisipasi bencana kekeringan, serta kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten.
“Bertujuan juga untuk menghindari Karhutla di kawasan Jabar dan Banten,” lanjutnya.
Agung mengungkapkan pada operasi TMC telah ditebar 800 kg NaCl (garam) dalam satu kali penerbangan. TMC, merupakan usaha campur tangan manusia dalam mengendalikan sumber daya air di atmosfir dengan memanfaatkan parameter cuaca dimana tujuannya agar meningkatkan intensitas curah hujan (rain enhancement) atau mengurangi intensitas hujan (rain reduction) di suatu tempat. Kali ini untuk mengatasi polusi udara yang memburuk di wilayah Jabodetabek, dilaksanakan modifikasi cuaca untuk meningkatkan curah hujan.
“Metode modifikasi cuaca yang dilaksanakan dengan menaburkan garam di langit sesuai dengan target lokasi yang sudah ditentukan atau diperhitungkan atau pada awan-awan hujan yang sudah terdeteksi, sehingga diharapkan hujan dapat segera turun lebih cepat dibanding siklus normalnya,” jelasnya.
Operasi TMC juga memperhitungkan berbagai hal, mulai dari arah angin, lokasi awan yang ditargetkan, prediksi cuaca, serta potensi pertumbuhan awan.
Penyemaian garam dilaksanakan di atas ketinggian 8000 feet hingga 10000 feet dari pesawat Cassa NC 212i A-2114. “Hingga hari ini, sudah dilakukan sepuluh kali penerbangan (sorties) dan 8000 kg NaCl di semai,” tutupnya