BANDUNG – Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI memastikan bahwa pasokan pangan tetap stabil menjelang Hari Raya Idulfitri 2025. Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Barat, BAM DPR RI menyoroti pentingnya pengendalian harga dan menjaga daya beli masyarakat di tengah meningkatnya permintaan bahan pokok selama Ramadan.
Ketua BAM DPR RI, Netty Prasetiyani, menegaskan bahwa pemerintah harus tetap waspada terhadap potensi lonjakan harga pangan yang bisa memicu inflasi. Untuk itu, diperlukan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan para pelaku usaha pangan guna menjaga stabilitas pasokan dan harga.
“Dengan adanya stabilitas harga pangan, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa terbebani lonjakan harga. Oleh karena itu, ketahanan dan stabilitas pangan menjadi aspek fundamental dalam menjaga keberlangsungan hidup masyarakat,” ujar Netty saat menghadiri pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Kamis (6/3/2025).
Netty menjelaskan bahwa ketahanan pangan adalah kemampuan suatu negara dalam memproduksi dan mendistribusikan pangan secara cukup dan bergizi bagi penduduknya. Sementara stabilitas harga memastikan bahan pokok tetap terjangkau dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan.
“Ketahanan pangan dan stabilitas harga pangan adalah cita-cita bersama untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dan berdaulat pangan. Oleh karena itu, kunjungan kerja BAM DPR RI di Provinsi Jawa Barat pada bulan Ramadan ini sangat penting. Kami ingin memantau langsung kondisi pasokan dan harga pangan di masyarakat,” paparnya.
Selain melakukan pemantauan di lapangan, BAM DPR RI juga mengidentifikasi langkah strategis guna memastikan harga tetap terkendali. Pertemuan ini bertujuan menyerap masukan dari pemerintah daerah dan pelaku usaha pangan sehingga dapat dirumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam menjaga stabilitas pangan.
Ramadan dan Idulfitri selalu menjadi periode dengan peningkatan permintaan signifikan terhadap bahan pokok, seperti beras, minyak, gula, telur, dan daging. Jika tidak diantisipasi dengan baik, lonjakan permintaan ini bisa berujung pada kenaikan harga yang berdampak pada daya beli masyarakat.
“Kami berharap data dan informasi yang kami peroleh hari ini dapat menjadi masukan berharga bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik ke depan,” tambah Netty.
BAM DPR RI juga menekankan pentingnya intervensi pemerintah dalam distribusi pangan, subsidi harga, dan penguatan stok di berbagai daerah guna menghindari kelangkaan barang menjelang Idulfitri.***