JAKARTA – Banjir yang melanda wilayah Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, memaksa ratusan warga meninggalkan rumah mereka. Luapan Kali Ciliwung yang terjadi sejak Sabtu (5/7/2025) membuat permukiman padat penduduk ini terendam air hingga ketinggian hampir tiga meter.
Kini, Gedung SDN 01/02 Kampung Melayu menjadi saksi bisu perjuangan warga yang mengungsi, dengan tikar-tikar digelar di selasar sekolah sebagai tempat beristirahat.
Pantauan di lokasi pada Senin (7/7/2025) hingga pukul 13.00 WIB menunjukkan suasana penuh keprihatinan. Ibu-ibu, balita, hingga lansia memadati selasar sekolah, berusaha bertahan dengan alas seadanya.
“Totalnya ada 179 jiwa, termasuk lansia dan balita lebih dari 50 orang,” ujar Eliya, salah satu warga, saat ditemui di lokasi.
Toilet sekolah pun dimanfaatkan untuk kebutuhan mandi, menunjukkan keterbatasan fasilitas di tengah situasi darurat.
Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan kiriman air dari Puncak, Bogor, menjadi pemicu banjir ini. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan, hingga Senin pagi, sebanyak 100 RT dan tiga ruas jalan di Jakarta masih terendam banjir, dengan Jakarta Timur menjadi wilayah terparah. Ketinggian air di Kebon Pala sendiri bervariasi, mulai dari 50 hingga 75 cm, membuat aktivitas warga lumpuh total.
Meski demikian, semangat gotong royong terlihat jelas. BPBD DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, seperti nasi boks, untuk meringankan beban para pengungsi.
“Kami menyiapkan kebutuhan dasar bagi para penyintas,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, seperti dilansir Antara.
Warga Berjuang di Tengah Keterbatasan
Banjir kali ini bukan hanya soal air yang menggenang, tetapi juga tantangan hidup bagi warga. Banyak yang kehilangan harta benda, dan sebagian lainnya memilih bertahan di lantai dua rumah mereka karena enggan meninggalkan tempat tinggal. Di SDN 01/02 Kampung Melayu, suasana penuh solidaritas tercipta di antara pengungsi. Meski hanya beralaskan tikar, mereka saling berbagi cerita dan harapan agar banjir segera surut.
Upaya Penanganan dan Peringatan Banjir Rob
Pemerintah terus berupaya menangani dampak banjir, mulai dari evakuasi hingga penyediaan logistik. Namun, BPBD juga mengingatkan warga untuk tetap waspada. Banjir rob diprediksi mengintai wilayah pesisir Jakarta hingga pertengahan Juli 2025, menambah tantangan bagi kota metropolitan ini.
Kisah perjuangan warga Kebon Pala menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana yang lebih baik. Di tengah keterbatasan, solidaritas dan bantuan yang terus mengalir menjadi harapan untuk bangkit dari musibah ini.