JAKARTA – Pelatih Barcelona, Hansi Flick, memuji aksi heroik timnya yang bangkit untuk meraih kemenangan dramatis 3-2 pada babak perpanjangan waktu melawan Real Madrid pada final Copa del Rey, Minggu (27/4/2025). Kemenangan ini sekaligus menambah koleksi trofi Copa del Rey Barcelona menjadi 32, jauh di atas Real Madrid yang baru meraih 20 gelar.
“Ini adalah malam yang sangat sempurna. Saya sangat bangga. Apa yang mereka lakukan luar biasa, mereka tidak pernah menyerah. Semua orang, klub, dan penggemar, bangga dengan tim ini,” ujar Flick dikutip Channel News Asia. Ia memastikan Barcelona akan langsung merayakan gelar bergengsi ini tanpa menunda.
Jalannya Pertandingan
Barcelona sempat unggul lebih dulu melalui gol Pedri, tetapi Real Madrid membalikkan keadaan lewat gol Kylian Mbappe dan Aurelien Tchouameni. Namun, Ferran Torres dan Jules Kounde menjadi penentu kemenangan Barcelona dengan masing-masing mencetak gol pada babak perpanjangan waktu.
“Memenangkan gelar dalam laga clasico melawan Real Madrid selalu spesial. Saya senang untuk para pemain dan ribuan fan di tribun yang layak mendapatkan gelar ini,” tambah Flick.
Fokus Menuju Treble
Flick mengungkapkan bahwa treble musim ini masih menjadi opsi realistis untuk Barcelona, yang berada di puncak klasemen La Liga dengan 76 poin, unggul empat poin dari Real Madrid. Blaugrana juga tampil impresif pada kompetisi domestik sejak akhir Desember dan akan menghadapi Inter Milan pada Liga Champions sebelum bertanding melawan Valladolid.
“Langit adalah batasnya jika kami tetap menginjakkan kaki di bumi,” tegas Flick, seraya memuji sikap positif dan mentalitas para pemainnya.
Insiden dan Sanksi Madrid
Sementara itu, Antonio Rudiger dari Real Madrid terancam sanksi larangan bertanding setelah melempar benda ke arah wasit, melanggar kode etik Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Pemain lain seperti Jude Bellingham dan Lucas Vazquez juga menghadapi ancaman skorsing akibat insiden serupa pasca pertandingan.
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengaku kecewa. “Kami hampir menang tetapi kebobolan gol aneh di menit-menit akhir. Namun melawan Barca, itu bisa terjadi,” keluh Ancelotti.