Sebanyak 56 ton bantuan logistik dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan masyarakat tiba di Pos Pendukung Logistik Nasional di Bandara Internasional Sisingamangaraja XII, Silangit, pada Minggu (7/12/2025). Bantuan ini segera didistribusikan ke wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang hingga kini telah mengakibatkan 916 korban meninggal dan 274 orang masih hilang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa bantuan tersebut dikirim melalui jalur darat dari Palembang dengan perjalanan panjang selama empat hari tiga malam, menggunakan 13 truk dan tiga truk tronton.
“Sebanyak 56 ton bantuan dikirim dari Palembang melalui jalur darat menggunakan 13 truk dan 3 truk tronton, menempuh perjalanan panjang selama 4 hari 3 malam,” ujar Abdul dalam keterangan tertulis, Senin (8/12/2025).
Distribusi Melalui Jalur Darat dan Udara
Setibanya di Silangit, bantuan secara resmi diserahkan kepada Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Bambang Surya Putra, melalui penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST). Seluruh logistik kemudian dipindahkan ke tenda penyimpanan BNPB untuk selanjutnya disalurkan ke daerah terdampak.
BNPB memastikan distribusi bantuan menjangkau Kabupaten Sibolga, Humbang Hasundutan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara melalui jalur darat serta jalur udara menggunakan helikopter dan pesawat Cessna Caravan, terutama untuk wilayah yang terisolasi akibat kerusakan infrastruktur.
Bantuan tersebut meliputi sembako, obat-obatan, selimut, perlengkapan bayi dan ibu menyusui, matras, kantong jenazah, makanan siap saji, mi instan, beras, gula, biskuit, susu bayi, susu UHT, teh, serta berbagai keperluan dasar lainnya.
1,5 Juta Warga Terdampak Bencana
Bencana hidrometeorologi yang menimpa tiga provinsi sejak akhir November 2025 dipicu oleh Siklon Tropis Koto dan bibit siklon 95B yang berkembang menjadi Siklon Tropis Senyar. Curah hujan ekstrem menyebabkan banjir bandang, longsor, serta kerusakan parah pada rumah warga, sekolah, jembatan, dan akses jalan di lebih dari 52 kabupaten/kota.
Data BNPB menunjukkan lebih dari 1,5 juta warga terdampak, ratusan ribu di antaranya harus mengungsi. Upaya dukungan dari Sumatera Selatan ini merupakan bagian dari gerakan solidaritas nasional, setelah sebelumnya bantuan juga mengalir dari DPR RI, berbagai pemerintah provinsi, dan relawan dari seluruh Indonesia.