JAYAPURA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura, meminta agar seluruh warga Papua dan Papua Barat untuk waspada terhadap ancaman bencana Hirometeorologi yang berpotensi terjadi di musim kemarau basah pada bulan Juli hingga Agustus, terlebih kepada warga yang tinggal di tebing dan bantaran sungai.
Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili menjelaskan pada Selasa (21/7) bahwa musim kemarau basah menyimpan peluang hujan yang cukup besar. Belakangan ini diketahui wilayah Papua dan Papua Barat sempat diguyur hujan mulai berintensitas sendang hingga tinggi dan dikhawatirkan akan memicu terjadinya bencana longsor.
“Secara umum masyarakat diimbau untuk pemukiman di bawah lereng, perbukitan ini perlu hat-hati dengan curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dia akan memicu terjadi longsor.” ujar Petrus.
Ia juga menambahkan daerah bantaran sungai yang menjadi langganan banjir harus menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat itu sendiri karena potensi bencana yang besar terutama di musim seperti ini.
“Memang daerah bantaran sungai dan langanan banjir ini perlu menjadi perhatian tidak hanya masyarakat sendiri dan peran pemerintah bagimana pun selalu waspada terhadap ancaman ini.“ lanjut Petrus.
Petrus juga menambahkan masyarakat perlu mewaspaadai potensi terjadinya gempa di wilayah perbukitan untuk saat ini. Bahkan gempa kecil yang hanya berkisar 5 skala richter bisa memicu terjadinya longsor jika dibarengi dengan curan hujan lebat dan intensitas yang tinggi.