Pembangkit Listrik Apung (Barge Mounted Power Plant/BMPP) berkapasitas 60 Megawatt (MW) kedua yang diproduksi oleh PT PAL Indonesia kini hampir siap beroperasi. Proses pembangunannya telah mencapai 99,8 persen dan segera akan diserahkan kepada Indonesia Power untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Indonesia Timur.
CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, menyatakan bahwa BMPP merupakan bagian dari inovasi General Engineering perusahaan yang berfokus pada solusi elektrifikasi. Teknologi ini dirancang untuk menyediakan pembangkit listrik yang fleksibel dan efisien, khususnya bagi daerah yang belum terjangkau listrik atau memiliki akses terbatas ke jaringan listrik konvensional.
“BMPP 60 MW kedua ini merupakan hasil pengembangan teknologi dari tim kami dan merupakan produk lanjutan dari BMPP sebelumnya. Produk ini dirancang dengan efisiensi tinggi, ramah lingkungan, dan siap bersaing di pasar global,” ujar Kaharuddin.
Sebelum diserahterimakan kepada Indonesia Power, BMPP Nusantara-2 ini telah melalui berbagai tahapan uji coba, termasuk pre-commissioning untuk sistem mekanikal dan elektrikal, serta first engine smoke test sebagai uji coba awal operasional mesin. Kaharuddin menekankan bahwa seluruh proses ini merupakan komitmen PT PAL Indonesia dalam memastikan standar keamanan, efisiensi, dan kelestarian lingkungan.
Proyek ini juga diklasifikasi oleh dua badan internasional, yakni Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan Bureau Veritas (BV) dari Prancis. “Proyek ini membuktikan bahwa Indonesia mampu merancang dan membangun infrastruktur energi yang kompleks dan canggih sesuai standar internasional. Kami berharap dapat terus mendukung pengembangan teknologi energi bersih dan terbarukan di masa depan,” tambah Kaharuddin.
Sebelumnya, PT PAL Indonesia telah sukses menyelesaikan BMPP Nusantara-1 dengan kapasitas yang sama, yang kini beroperasi di Ambon, memberikan pasokan listrik yang stabil bagi masyarakat. Pembangunan BMPP diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat ketahanan energi nasional, dan membuka peluang investasi baru.