Live Program UHF Digital

BNPB Peringatkan Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan di Tengah Musim Kemarau Panjang

JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di daerah pegunungan dan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah menjelang puncak musim kemarau.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan bahwa beberapa wilayah di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara telah mengalami hari tanpa hujan yang sangat lama dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini mengakibatkan peningkatan risiko kebakaran di kawasan pegunungan dan TPA.

“Di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, hari tanpa hujan sudah berlangsung sangat lama, menyebabkan kekeringan yang cukup signifikan. Kebakaran di kawasan pegunungan dan TPA sudah mulai terjadi,” katanya kepada wartwanSelasa (23/7/2024).

“Situasi ini adalah alarm yang harus kita waspadai bersama. Jangan sampai beberapa TPA di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara tiba-tiba terbakar sehingga kita harus mengalokasikan banyak sumber daya untuk pemadaman api. Kami berharap hal ini tidak terjadi,” tambahnya.

Abdul Muhari juga menyoroti kejadian kebakaran di TPA Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam video amatir yang diterimanya, terlihat ada petugas pemadam yang justru menyalakan rokok saat memadamkan api. Hal ini sangat berbahaya, terutama di musim kemarau, karena puntung rokok yang dibuang sembarangan bisa memperparah kebakaran.

“Kita perlu menjaga sikap dan perilaku. Dalam video amatir yang dikirimkan ke BNPB, terlihat petugas pemadam sedang merokok saat memadamkan kebakaran di TPA Alak. Ini menjadi salah satu faktor utama dari manusianya sendiri,” jelas Abdul Muhari.

“Ketika berbicara tentang kekeringan dan kebakaran TPA, membuang puntung rokok di timbulan sampah bisa sangat berbahaya pada kondisi kering seperti ini,” tambahnya.

Abdul Muhari meminta masyarakat untuk menjaga perilaku yang dapat berdampak fatal bagi lingkungan. “Mari kita bersama-sama menjaga perilaku yang mungkin tidak sengaja bisa berakibat fatal bagi lingkungan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *