JATENG – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan komitmen memperkuat program deradikalisasi napiter melalui kerja sama dengan Densus 88, Ditjen Pemasyarakatan, dan sejumlah lembaga terkait.
Kepala BNPT Eddy Hartono menegaskan komitmen negara dalam melakukan pembinaan terhadap narapidana tindak pidana terorisme (napiter), termasuk di antaranya Abu Rusydan, mantan Amir JI yang saat ini masih menjalani masa hukuman.
“Hari ini kami berkunjung ke Abu Rusydan, salah satu Amir JI yang masih menjalani masa hukuman di Lapas Kelas I Semarang. Tujuan kami adalah komitmen bahwa negara hadir untuk melakukan pembinaan, meliputi wawasan kebangsaan, keagamaan, dan kewirausahaan,” ujar Eddy Hartono.
Kunjungan ini sekaligus menunjukkan sinergi antara BNPT, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), serta kementerian/lembaga lain dalam memperkuat program deradikalisasi.
Napiter Tunjukkan Komitmen Kembali ke NKRI
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Chandran Lestyono menyampaikan bahwa Abu Rusydan telah menunjukkan perubahan signifikan dan kesadaran penuh untuk meninggalkan jaringan terorisme serta kembali menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.
“Alhamdulillah, Abu Rusydan tetap komitmen bahwa JI sudah dibubarkan dan kembali kepada NKRI. Selama di Lapas, ia berkelakuan baik dan menunjukkan itikad baik,” kata Chandran.
Ia juga mengapresiasi peran aktif BNPT dan petugas pemasyarakatan dalam memantau dan membina para napiter sesuai dengan ketentuan hukum dan pendekatan kemanusiaan.
“Progresnya sangat baik. BNPT konsisten memonitor, tim lapas juga terus melakukan pembinaan,” tambahnya.
Kolaborasi Jadi Kunci Keberhasilan Deradikalisasi
Kepala Lapas Kelas I Semarang, Fonika Affandi, mengungkapkan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam membina narapidana terorisme. Ia menilai keberhasilan program deradikalisasi tidak bisa dicapai secara parsial.
“Kami berterima kasih kepada BNPT. Pembinaan napiter tidak bisa dilakukan sendiri, harus bersama-sama. Dengan kolaborasi, kita harapkan mereka benar-benar kembali ke NKRI,” ungkap Fonika.
Program deradikalisasi yang dijalankan BNPT menitikberatkan pada pendekatan humanis, termasuk pembinaan ideologi, keagamaan, dan kemandirian ekonomi sebagai bagian dari proses reintegrasi sosial napiter.




