Valtteri Bottas telah membela mantan rekan setimnya di Mercedes, Lewis Hamilton, dengan menyatakan bahwa kesulitan juara dunia tujuh kali tersebut di Ferrari pada tahun 2025 telah dibesar-besarkan dan sebagian disebabkan oleh performa Charles Leclerc yang diremehkan.
Berbicara kepada Motorsport.com sebelum Grand Prix Brasil, pembalap asal Finlandia tersebut berargumen bahwa tingkat bakat pembalap asal Monako tersebut telah membuat penyesuaian Hamilton terlihat lebih buruk daripada yang sebenarnya.
“Mungkin beberapa orang juga meremehkan Charles, seberapa bagus dia,” kata Bottas kepada media tersebut. Komentar ini muncul saat Hamilton berada di posisi keenam dalam klasemen pembalap dengan 148 poin setelah 21 balapan, terpaut 66 poin penuh di belakang Leclerc, yang berada di posisi kelima dengan 214 poin.
Sementara Leclerc telah meraih tujuh podium finish musim ini, Hamilton belum pernah naik podium dalam sebuah Grand Prix, dengan posisi keempat menjadi hasil terbaiknya.
Adaptasi Memerlukan Waktu Lebih Lama dari yang Diharapkan
Bottas, yang menghabiskan empat musim bersama Hamilton di Mercedes, mengakui bahwa ia salah menilai seberapa cepat pembalap berusia 40 tahun itu akan beradaptasi di Ferrari. “Saya pikir semua orang setuju bahwa dia membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan untuk beradaptasi,” kata Bottas. “Dia sudah sangat lama di Mercedes dan sudah terbiasa dengan cara kerja di sana. Dia benar-benar merupakan pembalap tim.”
Pertarungan kualifikasi berlangsung sangat timpang, dengan Leclerc memimpin head-to-head 16-5 dalam sesi kualifikasi grand prix. Meskipun statistiknya berat sebelah, Bottas tetap yakin dengan kemampuan Hamilton. “Dia sudah menunjukkan segala hal yang bisa dilakukan di F1. Saya pikir dia akan baik-baik saja, bahkan akan lebih baik tahun depan,” katanya.
Musim Pertama Rocky
Kampanye debut Hamilton bersama Ferrari dimulai dengan menjanjikan, dengan meraih posisi pole pada sesi kualifikasi keduanya dan kemenangan Sprint di Tiongkok. Namun, kilasan awal itu terbukti menjadi pengecualian di musim yang sulit ini. Pembalap asal Inggris tersebut menggambarkan tahun ini sebagai “mimpi buruk,” dan kedua pembalap Ferrari gagal finis di Grand Prix Brasil setelah keluar akibat insiden tabrakan.
Ferrari kini turun ke posisi keempat di kejuaraan konstruktor dengan 362 poin, tertinggal empat poin saja dari Red Bull yang berada di posisi ketiga dengan tiga balapan tersisa. Seiring musim mendekati akhir, perhatian sudah mulai beralih ke tahun 2026, saat regulasi teknis baru berlaku—sebuah awal baru yang diyakini Bottas akan lebih cocok untuk Hamilton ketika ia memasuki tahun keduanya bersama Scuderia.