Bupati Mempawah, Kalimantan Barat, Erlina, memberikan klarifikasi mengenai rencana pembangunan pendopo yang menuai penolakan sebagian warga. Ia menegaskan bahwa informasi mengenai anggaran sebesar Rp 22 miliar tidak benar dan menyebut nilai proyek sebenarnya sebesar Rp 15 miliar.
Menurut Erlina, rencana pembangunan pendopo telah disusun sejak tiga tahun lalu, namun ditunda karena anggaran daerah dialihkan untuk penanganan pandemi COVID-19. Kini, di masa pemulihan ekonomi, proyek tersebut kembali dilanjutkan.
“Pembangunan pendopo ini menggunakan anggaran Rp 15 miliar, jauh lebih rendah dari informasi yang beredar Rp 22 miliar,” ujar Erlina dalam keterangan pers, dilansir dari detikKalimantan, Selasa (2/12/2025).
Erlina juga membantah isu bahwa dana tersebut digunakan untuk renovasi rumah dinas Bupati. Ia menegaskan bahwa proyek dimaksud adalah mulai dari pelatihan, pertemuan organisasi, hingga acara budaya.
Pendopo akan dibangun di kawasan eks Gedung DPRD Mempawah yang selama ini terbengkalai dan dianggap merusak estetika perkotaan. Erlina berharap pembangunan ini mampu menjadi ikon baru kota serta meningkatkan kualitas pengelolaan kawasan publik.
“Eks Gedung DPRD yang terbengkalai mengurangi keindahan tata kota. Pendopo ini diharapkan menjadi ikon baru sekaligus ruang publik representatif bagi masyarakat,” katanya.
Erlina menegaskan komitmen pemerintah daerah terhadap transparansi penggunaan anggaran dan memastikan pembangunan tetap berpihak pada kebutuhan masyarakat luas.
Ia juga menyinggung kondisi rumah dinas Bupati yang telah berusia sekitar 50 tahun dan mengalami kerusakan berat akibat banjir besar awal 2025. Namun renovasi ditunda karena ada prioritas pembangunan lain yang lebih mendesak.
Erlina mengajak warga tetap fokus pada percepatan pemulihan ekonomi dan peningkatan pelayanan publik.