KUPANG – Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Fery Cabang Kupang menutup sementara seluruh rute penyeberangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Penerapan itu dilakukan lantaran cuaca buruk terjadi beberapa waktu lalu.
“Demi keselamatan, sementara waktu seluruh pelayaran di NTT ditutup, selain rute Kupang-Hansisi dan Hansisi-Kupang,” kata General Manager PT ASDP Fery Cabang Kupang, Sugeng Purwono kepada wartawan, Rabu (13/3/2024).
Sugeng menjelaskan cuaca buruk yang melanda NTT seperti angin kencang disertai gelombang tinggi yang terjadi di sejumlah wilayah perairan laut di provinsi berbasis kepulauan itu.
Penutupan sejumlah rute pelayaran di NTT dilakukan sesuai peringatan BMKG dan maklumat dari KSOP Kupang soal larangan berlayar akibat cuaca buruk.
Sugeng mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem di wilayah NTT dan gelombang 4 meter di perairan NTT.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi sampai empat meter akibat cuaca ekstrem di perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 14 Maret 2024.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,”tuturnya.
Berdasarkan prakiraan BMKG, tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba Bagian Barat, Laut Sawu Bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu, Perairan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.
Sedangkan tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Utara Flores, Selat Sape, Selat Sumba Bagian Timur, Laut Sawu Bagian Utara, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, dan Selat Wetar.
Yandri menjelaskan ancaman gelombang tinggi ini disebabkan adanya daerah pertemuan angin di wilayah NTT atau konvergensi dan pusaran angin masuk atau Sirkulasi Siklonik di sebelah Barat Daya wilayah NTT sehingga membentuk daerah perlambatan, pertemuan, dan belokan angin.
Selain itu, aktifnya Gelombang Equatorial Rosby dan Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) juga menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang hingga lebat hingga ekstrem yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
“Waspada adanya awan gelap atau cumulonimbus dapat menyebabkan angin kencang, perubahan arah angin, dan peningkatan tinggi gelombang yang terjadi secara tiba-tiba,” ucap dia.
Atas peringatan dini ini, Yandri mengingatkan masyarakat yang akan melakukan perjalanan atau aktivitas menggunakan kapal laut agar memperhatikan informasi BMKG.