JAKARTA – Penerapan ekonomi digital di Indonesia cukup signifikan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Ekonomi digital telah menjadi tren baru masyarakat dalam menjalankan bisnis.
Direktur Eksekutif Institute For Development Of Economic And Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, mengungkapkan prediksi tingginya laju ekonomi di Indonesia layak menjadi perhatian khusus. Pasalnya penggunaan ekonomi digital digandrungi masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian.
“Kontribusi ekonomi digital untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional bisa mencapai 7 hingga 8 persen, dan persentase ini mungkin akan meningkat lagi,” katanya saat ditemui di kantor Indef di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan (24/9/2023).
Hanya saja, Tauhid melanjutkan dalam pelaksanaan ekonomi digital, pemerintah harus menerapkan regulasi yang jelas dan tegas, agar tidak menjadi bomerang terhadap ekonomi nasional yang berdampak terhadap para produsen dalam negeri.
“Yang perlu diperhatikan adalah, regulasinya harus jelas dan tegas. karena jika tidak perhatikan makan produk-produk lokal tentunya akan kalah saing dengan produk-produk asing,” ujarnya.
Tauhid menerangkan dengan konsep digitalisasi itu tidak hanya di sektor keuangan, e-commerce, tools and travel, kemudian di sisi hiburan dan aplikasi-aplikasi untuk game dan sebagainya itu ada.
“Dan korbannya adalah para pedagang-pedagang kita di pasar, di pusat perbelanjaan, perkembangannya besar sekali,” ungkapnya
Tauhid mencontohkan para pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat terpaksa menutup kiosnya lantaran tidak mampu bersaing dengan produsen-produsen asing yang menawarkan produk-produk lebih murah dan leibih menarik.
“Jadi ketika pertama dan kedua ini terjadi, yang akan tergerus misalnya adalah para produsen UMKM lokal. Ini yang kemudian terjadi di Tanah Abang, maupun pusat perbelanjaan kelas menengah bawah yang mayoritas merupakan barang-barang lokal juga akan menjadi kurang,” tutupnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi kegaduhan TikTok Shop yang berlangsung dalam beberapa waktu terakhir.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan TikTok seharusnya cukup menjadi media sosial, bukan media ekonomi.
Keberadaan TikTok Shop sendiri belakangan diketahui memukul usaha masyarakat, terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).