ACEH TENGAH – PT PLN (Persero) bersama BNPB dan TNI berhasil mengevakuasi genset 250 kVA menggunakan helikopter Sikorsky S-61A dari Banda Aceh untuk menjaga layanan medis RSUD Datu Beru Takengon tetap beroperasi setelah bencana memutus jaringan listrik.
Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, menyambut langkah cepat ini karena dianggap solusi darurat paling vital bagi masyarakat yang membutuhkan layanan rumah sakit.
“Kami atas nama masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah mengucapkan terima kasih kepada PLN yang hari ini meskipun jaringan listrik terputus tapi kami masih dapat pelayanan yang terbaik, yaitu untuk rumah sakit,” ujar Haili.
Direktur Utama RSUD Datu Beru, Gusnarwin, menyebut pemasangan genset darurat memastikan aktivitas layanan medis terus berjalan stabil di tengah situasi yang menantang.
“Kami sangat terbantu dengan respons cepat PLN, listrik adalah nadi operasional rumah sakit. Dengan adanya genset ini, kami dapat memastikan ruang operasi, layanan gawat darurat, dan perawatan pasien tetap berlangsung tanpa kendala. Ini benar-benar menyelamatkan banyak nyawa,” ujar Gusnarwin.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan pengiriman genset ini menjadi bentuk kehadiran negara dalam menjamin layanan kesehatan tetap tersedia saat masa krisis.
“Kami bergerak cepat memulihkan listrik di rumah sakit sebagai fasilitas vital bagi masyarakat.”
“Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Kesehatan, Bapak Budi Gunadi Sadikin agar sektor layanan kesehatan mendapat prioritas energi, sehingga operasional medis tetap berjalan.”
“Bagi kami ini bukan hanya tugas teknis, tetapi tanggung jawab kemanusiaan yang kami emban untuk masyarakat,” ujar Darmawan.
Sinergi antara PLN, BNPB, dan TNI mempercepat proses pemulihan energi sehingga RSUD Datu Beru tidak mengalami jeda layanan setelah bencana melanda.
“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa dari BNPB dan TNI yang memperkuat langkah kami di lapangan. Berkat sinergi ini, Alhamdulillah genset darurat dapat tiba di lokasi terdampak dengan cepat dan aman,” ujar Darmawan.
General Manager PLN UID Aceh, Eddi Saputra, menjelaskan bahwa jalur udara dipilih karena semua akses darat menuju lokasi terputus akibat kerusakan parah.
“Pengiriman melalui udara menjadi satu-satunya opsi agar genset tiba secepatnya, karena seluruh akses darat menuju RSUD Datu Beru terputus dan tidak dapat dilalui akibat bencana.”
“Dengan dukungan helikopter, proses distribusi dapat ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit,” jelas Eddi.
Eddi menambahkan bahwa tim di lapangan langsung melakukan instalasi dan pengujian begitu genset tiba agar listrik darurat segera menyuplai kebutuhan rumah sakit.
“Dalam proses mobilisasi via udara diperlukan ketelitian yang tinggi. Material seberat 3,6 ton, yang terdiri atas genset seberat 2,6 ton dan trailer seberat 1 ton ini sempat gagal diterbangkan pada percobaan pertama. Namun, akhirnya berhasil diterbangkan pada percobaan kedua setelah penyesuaian beban serta titik angkat,” tutup Eddi.***