JAKARTA – Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta, menyatakan dukungan penuh atas visi Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat modernisasi militer berbasis teknologi dan memperkuat pertahanan siber.
Dukungan ini disampaikan usai pidato kenegaraan Presiden pada HUT ke-80 Republik Indonesia yang menekankan urgensi transformasi pertahanan di era digital.
Menurut Sukamta, arah kebijakan Presiden sejalan dengan kebutuhan strategis bangsa, terutama di tengah meningkatnya eskalasi ancaman di kawasan Indo-Pasifik.
Kompleksitas geopolitik, mulai dari ketegangan Laut Cina Selatan hingga rivalitas Amerika Serikat–China, menuntut Indonesia untuk meningkatkan daya tangkal nasional, bukan hanya secara militer konvensional tetapi juga melalui sistem keamanan siber yang modern dan terintegrasi.
“Indonesia harus segera memperkuat daya tangkal nasional melalui pertahanan siber yang terintegrasi dengan sistem pertahanan modern.”
“Tantangan di era multipolar bukan hanya serangan konvensional, tetapi juga ancaman di ruang cyber yang dapat melemahkan kedaulatan bangsa,” kata Sukamta dalam keterangannya, Kamis (21/8/2025).
Diplomasi Pertahanan dan Grand Design 2045
Legislator PKS itu menegaskan bahwa diplomasi pertahanan Indonesia perlu ditingkatkan lewat kerja sama regional maupun internasional yang cerdas.
Menurutnya, keseimbangan kepentingan geopolitik harus tetap dijaga tanpa mengorbankan kemandirian nasional.
Ia juga mendorong agar pemerintah segera merancang Grand Design Pertahanan 2045 dengan empat pilar utama: pangan, energi, siber, dan maritim.
Sukamta menilai penguatan industri pertahanan dalam negeri juga harus diperluas melalui kemitraan strategis dengan negara-negara maju, termasuk Korea Selatan, Turki, dan sejumlah negara di Eropa.
“Langkah strategis, pemerintah segera menyusun Grand Design Pertahanan 2045 yang mencakup empat dimensi utama pangan, energi, cyber, dan maritim.
Selain itu, pengembangan industri pertahanan nasional harus diperluas melalui kemitraan dengan negara-negara strategis seperti Korea Selatan, Turki, dan sejumlah negara Eropa,” ujarnya.
Usulan Cyber Command TNI
Untuk memperkuat sistem keamanan nasional, Sukamta mengusulkan pembentukan Cyber Command TNI sebagai garda depan pertahanan siber, yang dapat berjalan beriringan dengan Komando Pertahanan Pangan Nasional.
Dengan adanya unit khusus ini, ia menilai kedaulatan negara di sektor vital akan lebih terjamin.
“Pondasi pertahanan yang kuat dan adaptif terhadap dinamika global, Indonesia tidak hanya mampu menjaga kedaulatan. Tetapi juga berperan aktif sebagai penyeimbang dalam percaturan geopolitik Indo-Pasifik,” ucapnya menambahkan.***




