JAKARTA – Bayern Munchen bertanding melawan Celtic di Allianz Arena dengan modal kemenangan tipis 2-1 pada leg pertama, menjadikan mereka unggulan untuk melangkah ke babak 16 besar Liga Champions. Namun, Celtic datang dengan tekad kuat untuk mengejar ketertinggalan agregat.
Bayern menguasai permainan, namun kesulitan menembus pertahanan rapat tim asal Skotlandia. Di sisi lain, Celtic lebih memilih menunggu kesempatan untuk melancarkan serangan balik.
Meskipun Bayern tampil dominan, mereka terkejut oleh gol Nicolas Kuhn pada menit ke-63, hasil serangan balik tim tamu yang memanfaatkan kelengahan lini pertahanan mereka. Agregat pun sementara berubah menjadi 2-2, membawa suasana tegang di Allianz Arena.
Dengan waktu yang terus berjalan dan perpanjangan waktu semakin dekat, Alphonso Davies muncul sebagai pahlawan pada menit 90+4. Golnya memastikan Bayern lolos dengan agregat 3-2, disambut kegembiraan dari pemain dan suporter yang merayakan keberhasilan tim.
Namun, meskipun lolos, Bayern menyadari masih banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal pemulihan fisik setelah jadwal padat. Pelatih Vincent Kompany menekankan pentingnya hasil yang dicapai meskipun permainan mereka belum maksimal.
“Yang terpenting adalah hasil, kami ingin mendominasi dan tampil lebih baik di kandang,” ujar Kompany, seperti dilansir situs resmi UEFA.
Kemenangan ini mengantar Bayern ke babak 16 besar dan menanti hasil undian untuk bertemu Atletico Madrid atau Bayer Leverkusen. Meski Celtic telah menunjukkan perlawanan sengit, Bayern berhasil mempertahankan mentalitas sebagai klub elite, menunjukkan bahwa mereka selalu menemukan cara untuk menang meski tidak dalam performa terbaik.
Tantangan lebih besar menanti di babak selanjutnya, dan Bayern harus segera memperbaiki diri untuk dapat melangkah lebih jauh di Liga Champions musim ini.





