JAKARTA – Ruben Amorim melakukan eksperimen besar saat Manchester United menghadapi Crystal Palace dalam laga pekan ke-24 Premier League, Minggu (2/2) dini hari WIB. Dalam pertandingan yang berlangsung di Old Trafford tersebut, Kobbie Mainoo ditempatkan dalam posisi ‘false 9’—peran yang tidak biasa baginya.
Sayangnya, eksperimen Amorim berakhir buruk. MU harus menelan kekalahan 0-2, dengan kedua gol Palace dicetak oleh Jean-Philippe Mateta pada menit ke-64 dan 89. Hasil ini semakin memperburuk catatan buruk MU, yang kini tercatat gagal meraih kemenangan dalam lima dari tujuh laga kandang terakhir mereka di semua kompetisi.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekalahan ini. Selain pertahanan yang rapuh, lini serang MU juga tampil tumpul. Meskipun dalam laga sebelumnya menghadapi FCSB pada Liga Europa, Amorim juga melakukan eksperimen dengan memainkan Mainoo pada posisi lebih ke depan sebagai playmaker atau nomor 10, eksperimen kali ini lebih menantang.
Melawan Palace, Amorim menempatkan Mainoo sebagai false 9, sementara posisi gelandang diisi oleh Bruno Fernandes dan Manuel Ugarte. Mainoo bekerja keras menjalani peran baru tersebut, bermain hingga menit ke-70 sebelum digantikan oleh Rasmus Hojlund. Namun, selama berada di lapangan, pemain berusia 19 tahun tersebut hanya mencatatkan satu tembakan, sembilan kali kalah duel, serta terlibat dalam 31 sentuhan bola dan 15 umpan.
Keputusan untuk memainkan Mainoo sebagai false 9 tidak langsung dipengaruhi oleh kepergian Marcus Rashford ke Aston Villa, karena Amorim masih memiliki stok penyerang lain, meski kinerja para striker seperti Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee sedang menurun. Ini mungkin menjadi alasan di balik eksperimen Amorim, yang mencoba alternatif dengan menempatkan Mainoo di posisi yang belum pernah ia jalani sebelumnya, meskipun ia belum mencetak gol atau assist dalam 18 penampilannya pada Premier League.