JAKARTA – Ekspor kelapa Indonesia mencapai Rp24 triliun berkat pergeseran konsumsi global ke produk sehat seperti coconut milk dan coconut physio. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut finalisasi ekspor produk olahan bisa menggandakan nilai hingga Rp2.400 triliun.
“Ada pergeseran pola konsumsi di China, India, dan Eropa. Sekarang mereka mengonsumsi coconut milk dan coconut physio, karena dianggap lebih sehat dibanding susu biasa,” ungkap Amran Sulaiman.
Harga kelapa domestik melonjak dari Rp1.300 menjadi Rp5.000-Rp10.000 per kg akibat permintaan eksternal. “Industri dalam negeri bahkan sempat kesulitan karena harga kelapa tiba-tiba naik, dari Rp1.300 menjadi Rp1.350, lalu melonjak sampai Rp5.000–Rp10.000 per kilo,” katanya.
Presiden memerintahkan finalisasi ekspor produk jadi, bukan bahan mentah. “Bapak Presiden sekarang meminta finalisasi agar ekspor lebih tinggi. Saat ini ekspor kelapa sudah mencapai Rp24 triliun. Kalau dikalikan 100, bisa mencapai Rp2.400 triliun. Dan itu baru dari kelapa,” tegas Amran.
Strategi serupa diterapkan pada kakao, diolah menjadi cokelat di dalam negeri untuk nilai tambah.




