Kategori
Elon Musk Ngamuk, Gegara Disney, Apple dan Merek Terkenal Lainnya Berhenti Beriklan di X
Elon Musk mengeluarkan pernyataan keras setelah sejumlah perusahaan besar menunda iklan mereka di Twitter/X. Selain itu, dia mengancam akan mengajukan gugatan terhadap organisasi pengawas yang laporan mereka dianggap merugikan X.
Insiden ini bermula dari laporan organisasi Media Matters for America (MMFA) yang menyatakan telah menemukan iklan dari merek-merek terkenal seperti IBM dan Apple yang muncul di sebelah cuitan yang mendukung Adolf Hitler dan Nazi.
Laporan ini memicu penangguhan pengeluaran iklan sementara oleh sejumlah pengiklan besar seperti Apple, Comcast/NBC Universal, Disney, IBM, Lionsgate, Paramount, Warner Bros Discovery, dan Komisi Eropa di Twitter/X.
Menyikapi laporan tersebut, Musk mengancam akan menggugat Media Matters karena dianggap merugikan X. Dia menuduh Media Matters membuat akun alternatif yang didesain untuk menyajikan informasi yang salah kepada pengiklan tentang postingan mereka.
“Sebentar lagi, setelah pengadilan dibuka pada hari Senin, X Corp akan mengajukan gugatan termonuklir terhadap Media Matters dan semua pihak yang berkolusi menyerang perusahaan kami,” ujar Musk dalam cuitannya di Twitter/X, seperti dilaporkan oleh CNBC pada Minggu (19/11/2023).
Apple, yang merupakan salah satu pengiklan terbesar di Twitter/X, sebelumnya menghabiskan hingga USD 100 juta per tahun untuk memasang iklan di platform tersebut hingga November 2022, saat Musk membeli media sosial tersebut.
Sejak akuisisi oleh Musk pada Oktober 2022, beberapa pengiklan besar telah meninggalkan Twitter/X karena beberapa faktor, termasuk moderasi konten yang semakin longgar sehingga meningkatkan jumlah postingan yang berisi ujaran kebencian.
Laporan dari Media Matters dirilis tak lama setelah Musk memberikan dukungan terhadap postingan antisemitik di Twitter/X yang menyatakan bahwa orang Yahudi memicu kebencian terhadap orang kulit putih. Musk menyebut postingan itu sebagai ‘kebenaran yang sejujurnya’, yang kemudian menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Gedung Putih.
Beberapa hari setelah kontroversi ini, Musk mengumumkan kebijakan baru untuk media sosial miliknya. Dia menyatakan bahwa akun yang mencuit kata-kata seperti ‘dekolonisasi’ atau ‘from the river the sea’ akan ditangguhkan karena melanggar aturan.
“Sesuai dengan pernyataan saya pada awal pekan ini, ‘dekolonisasi’, ‘from the river to the sea’, dan eufemisme serupa diartikan sebagai ajakan untuk melakukan genosida. Seruan yang dengan jelas mendukung kekerasan ekstrem melanggar persyaratan layanan kami dan akan mengakibatkan penangguhan,” jelas Musk.