JAKARTA – Banjir bandang melanda Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Selasa (24/12), mengakibatkan puluhan rumah warga dan fasilitas umum terendam. Kapolsek Kendit Iptu Pol Harsono menjelaskan bahwa kejadian ini disebabkan oleh sungai pembuangan avor C9 yang tidak berfungsi dengan baik.
“Saya sampaikan bahwa banjir luapan sungai di Desa Kendit terjadi karena sungai tidak mampu menampung debit air. Air yang meluap bukan berasal dari sungai utama, tetapi dari anak sungai dan saluran irigasi di sekitar sungai,” ujar Harsono.
Iptu Pol Harsono juga mengungkapkan bahwa sungai tersebut terhambat alirannya akibat penanaman rumput gajah oleh warga sepanjang hulu hingga hilir sungai.
Tanaman rumput gajah yang tingginya mencapai 1,5 meter ditanam di sepanjang 4 kilometer sungai, menyebabkan pendangkalan yang memperburuk aliran air. Selain itu, limbah rumah tangga juga memperburuk kondisi sungai.
“Rumput gajah yang ditanam oleh warga di desa itu menyebabkan pendangkalan, dan sungai pembuangan avor C9 yang seharusnya memiliki kedalaman 5 meter, kini hanya tersisa 2 meter,” jelasnya.
Harsono juga menambahkan bahwa aliran air sungai sebenarnya normal hingga mencapai titik tanaman rumput gajah, namun setelah itu aliran air terhambat.
Tak hanya itu, lebih lanjut Harsono juga mengimbau agar instansi terkait segera melakukan normalisasi sungai untuk mengatasi pendangkalan dan mengembalikan fungsi aliran air.
Banjir bandang yang terjadi pada Selasa sore itu membawa material lumpur dan potongan kayu, merendam 86 rumah warga serta beberapa fasilitas umum, termasuk jembatan dan masjid.