MALUT – Halmahera Barat, Maluku Utara, diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,6 pada Senin, 5 Mei 2025, pukul 10.03 WIB. Guncangan yang berpusat di laut, sekitar 132 km barat laut Halmahera Barat.
Meski tidak menimbulkan kerusakan signifikan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami, memberikan rasa lega bagi masyarakat setempat.
Detik-Detik Gempa di Halmahera Barat
Berdasarkan laporan BMKG, gempa terjadi di koordinat 2,13 Lintang Utara dan 126,69 Bujur Timur dengan kedalaman 10 km. Meski tergolong dangkal, guncangan ini hanya terasa ringan di beberapa wilayah terdekat.
“Gempa ini tidak menimbulkan potensi tsunami, sehingga masyarakat tidak perlu panik,” ujar perwakilan BMKG dalam keterangannya.
Warga di sekitar Halmahera Barat mengaku merasakan getaran ringan selama beberapa detik. “Saya sedang duduk di teras, tiba-tiba terasa seperti ada getaran kecil. Tidak terlalu kuat, tapi cukup bikin kaget,” ungkap Amran, seorang warga lokal. Meski demikian, aktivitas masyarakat tetap berjalan normal tanpa kepanikan berarti.
Mengapa Gempa Sering Terjadi di Maluku Utara
Maluku Utara dikenal sebagai salah satu wilayah dengan aktivitas seismik tinggi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh lokasinya yang berada di pertemuan beberapa lempeng tektonik, termasuk lempeng Laut Sulawesi dan lempeng Pasifik. Gempa berkekuatan kecil hingga menengah seperti ini kerap terjadi, namun jarang menimbulkan dampak besar.
Menurut Daryono, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, gempa di wilayah seperti Halmahera sering kali merupakan hasil dari deformasi lempeng tektonik.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik (oblique thrust fault),” jelasnya dalam laporan sebelumnya terkait gempa di wilayah tetangga, Pohuwato.
Tips Menghadapi Gempa dari BMKG
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memahami langkah-langkah keselamatan saat gempa terjadi. Berikut beberapa rekomendasi:
Jika di dalam ruangan:
Lindungi kepala dan tubuh dari reruntuhan dengan bersembunyi di bawah meja kokoh. Cari tempat aman jauh dari benda yang mudah jatuh.
Jika di luar ruangan:
Hindari bangunan tinggi, tiang listrik, atau pohon besar. Cari area terbuka yang aman.
Setelah gempa:
Waspadai potensi gempa susulan dan ikuti informasi resmi dari BMKG.
“Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan,” saran BMKG dalam panduan resminya.
Gempa di Indonesia: Fakta dan Angka
Indonesia, yang terletak di Cincin Api Pasifik, mengalami ribuan gempa setiap tahun. Pada April 2025 saja, BMKG mencatat setidaknya lima gempa signifikan di berbagai wilayah, mulai dari Sukabumi hingga Maluku. Gempa di Halmahera Barat ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan adalah kunci dalam menghadapi bencana alam.
Meski gempa kali ini tidak menimbulkan kerusakan, peristiwa ini menggarisbawahi pentingnya edukasi dan kesiapan masyarakat. Dengan informasi cepat dari BMKG dan kesadaran warga, dampak gempa dapat diminimalisir.
Pantau Informasi Resmi
BMKG menegaskan bahwa informasi gempa yang akurat hanya dapat dipercaya dari sumber resmi, seperti situs BMKG atau akun media sosial @infoBMKG.




