JAKARTA – Gempa bumi magnitudo 5,4 mengguncang kawasan Laut Banda, Maluku, pada Minggu pagi (31/8/2025) sekitar pukul 06.03 WIB.
Pusat gempa berada di laut, berjarak 164 kilometer barat daya Maluku Tenggara pada kedalaman 73 kilometer.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini termasuk kategori gempa menengah yang dipicu deformasi batuan di zona subduksi Banda.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” ujarnya melalui keterangan resmi.
Berdasarkan peta guncangan (shakemap) BMKG, getaran dirasakan dengan intensitas III–IV MMI di Molu Maru, Maluku Tenggara Barat, Kur Selatan, dan Kota Tual.
Pada skala ini, guncangan bisa terasa jelas di dalam rumah dan cukup kuat dirasakan banyak orang.
Sementara di wilayah Wuar Labobar, Maluku Tenggara Barat, getaran terukur pada intensitas III MMI, digambarkan seperti getaran saat truk besar melintas.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut. BMKG memastikan gempa tidak berpotensi memicu tsunami.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Monitoring hingga pukul 06.30 WIB juga tidak menemukan adanya gempa susulan. Meski begitu, masyarakat diimbau tetap waspada.
Daryono mengingatkan agar warga tidak mudah percaya informasi yang tidak jelas sumbernya serta menghindari bangunan yang sudah retak atau rusak.
Pemeriksaan kelayakan bangunan tahan gempa juga menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko.***