HALMAHERA UTARA – Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi pada Jumat pagi (30/5/2025) pukul 06.45 WIT. Letusan ini menghasilkan kolom abu setinggi 1.500 meter di atas puncak gunung, menciptakan kewaspadaan bagi masyarakat sekitar.
Erupsi ini menghasilkan abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, yang mengarah ke barat laut. Badan Geologi melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono melaporkan bahwa erupsi terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 18 mm dan berlangsung selama 45 detik.
“Ketinggian kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak,” ujar petugas PGA Dukono, Bambang Sugiono, dalam keterangannya.
Gunung Dukono, yang memiliki ketinggian 1.087 meter di atas permukaan laut, saat ini berada pada status Level II (Waspada). Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah Malupang Warirang. Selain itu, warga diminta selalu menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi pernapasan dari ancaman abu vulkanik yang dapat berpindah arah sesuai pergerakan angin.
Erupsi Berulang, Warga Harus Ekstra Waspada
Gunung Dukono dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Dalam beberapa pekan terakhir, gunung ini telah beberapa kali meletus. Pada Senin (26/5/2025), Dukono tercatat erupsi sebanyak tiga kali dengan ketinggian abu mencapai 1.600 meter. Bahkan, pada awal April 2025, kolom abu vulkanik sempat menyentuh angka 2.300 meter, menunjukkan aktivitas vulkanik yang terus meningkat.
Dampak abu vulkanik ini tidak bisa dianggap remeh. Selain mengganggu pernapasan, abu vulkanik juga dapat merusak mesin kendaraan dan mengkontaminasi sumber air bersih. Oleh karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara telah membagikan sekitar 80.000 masker kepada warga untuk mengantisipasi dampak erupsi sejak awal April lalu.
Tips Aman Hadapi Abu Vulkanik
Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Dukono, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko:
Gunakan masker atau kain penutup hidung dan mulut saat beraktivitas di luar ruangan.
- Tutup sumber air bersih untuk mencegah kontaminasi abu.
- Bersihkan abu vulkanik yang menumpuk di atap rumah untuk menghindari kerusakan bangunan.
- Kurangi kecepatan berkendara agar abu tidak beterbangan dan mengganggu pengendara lain.
- Segera cari bantuan medis jika mengalami sesak napas atau iritasi mata.
Pantau Informasi Resmi
Pihak berwenang terus memantau aktivitas Gunung Dukono untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan status ke Level III (Siaga) jika erupsi semakin intens. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari Badan Geologi atau Pos PGA Dukono agar tetap aman dan terhindar dari bahaya.
Dengan aktivitas vulkanik yang kian sering, kewaspadaan menjadi kunci utama. Tetap lindungi diri dan keluarga dari ancaman abu vulkanik yang sewaktu-waktu dapat mengganggu kesehatan dan lingkungan.