LEMBATA – Gunung Ili Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi pada Jumat malam (27/6/2025). Erupsi terjadi pada pukul 21.46 WITA dan melontarkan kolom abu setinggi 500 meter di atas puncak gunung.
Menurut laporan Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok, kolom abu terpantau berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan condong ke arah barat. Aktivitas erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi gempa 39 detik.
Letusan tersebut disertai suara gemuruh keras, dan terlihat lontaran lava pijar ke arah selatan dan tenggara sejauh kurang lebih 500 meter dari puncak.
Hingga kini, Gunung Ili Lewotolok masih berada pada status Level II (Waspada). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat, pengunjung, pendaki, serta wisatawan untuk tidak memasuki wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung.
Imbauan Khusus untuk Warga Sekitar:
- Desa Lamatokan dan Jontona: diminta mewaspadai potensi guguran atau longsoran lava dari sisi timur puncak atau kawah.
- Desa Jontona dan Todanara: dilarang beraktivitas dalam radius sektoral sejauh 2,5 km di sisi selatan dan tenggara, serta diminta waspada terhadap potensi longsoran lava dari arah tersebut.
- Desa Amakaka: tidak diperkenankan memasuki area sektoral barat dalam radius 2,5 km dari pusat aktivitas, dan perlu siaga terhadap ancaman serupa.
Untuk mencegah gangguan kesehatan akibat abu vulkanik, masyarakat diminta menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta alat pelindung mata dan kulit.
Warga yang tinggal di sekitar lembah dan aliran sungai berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok juga diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya lahar, terutama jika hujan turun di kawasan tersebut.