JAKARTA – Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, KH. Alamuddin Dimyati Rois, atau akrab disapa Gus Alam, yang wafat dalam kecelakaan tragis di Tol Pemalang, Jawa Tengah, pada 2 Mei 2025.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKB ini dikenal sebagai kiai sekaligus politisi yang gigih memperjuangkan aspirasi rakyat selama empat periode di parlemen (2009–2029).
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan sejawat, dan masyarakat.
Gus Alam, putra ulama kharismatik KH. Dimyati Rois, lahir di Kaliwungu, Kendal, pada 26 Desember 1980.
Selain aktif di Komisi XI DPR, ia juga dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah 2 di Kendal.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Atas nama pimpinan dan semua anggota DPR RI, kami sampaikan dukacita mendalam atas berpulangnya salah satu putra terbaik kami, KH. Alamuddin Dimyati Rois,” ujar Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Selasa (6/5/2025).
Cucun menegaskan bahwa Gus Alam adalah teladan dalam pengabdian keagamaan dan sosial.
Tragedi yang merenggut nyawa Gus Alam dan asistennya terjadi di KM 315 Tol Pemalang-Batang, Petarukan, Kabupaten Pemalang.
“Kami sangat terpukul atas musibah ini. Kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Gus Alam dan asisten beliau adalah kehilangan yang sangat mendalam,” kata Cucun dikutip dari Parlementaria.
Dedikasi Gus Alam dalam legislasi, pengawasan, dan pendampingan masyarakat, terutama di Jawa Tengah I, menjadi warisan berharga. Fraksi PKB berjanji melanjutkan perjuangannya untuk kesejahteraan rakyat.
Pribadi Santun dan Religius
Sosok Gus Alam dikenang sebagai pribadi santun, religius, dan peduli.
Ia aktif dalam kegiatan keagamaan, pendidikan, dan organisasi, termasuk sebagai sekretaris Dewan Syuro DPW PKB Jawa Tengah.
“Gus Alam adalah figur yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dalam setiap langkahnya,” tutur Cucun.
Kepergiannya meninggalkan kekosongan, namun semangatnya akan terus menginspirasi.
Hingga kini, duka masih menyelimuti Gedung DPR dan masyarakat Kendal.
“Semoga jasa dan pengabdian Gus Alam selalu dikenang dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” pungkas Cucun.
DPR dan PKB berkomitmen meneruskan visi Gus Alam, memastikan aspirasi rakyat tetap terwakili. Kehilangan ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di jalan dan dedikasi tanpa pamrih bagi bangsa.***




