JAKARTA – Hanya sekitar 50 orang di dunia diketahui memiliki golongan darah Rh-null atau “golden blood”, jenis darah paling langka yang kini menjadi fokus penelitian global karena kelangkaannya yang ekstrem dan risiko tinggi yang dihadapi pemiliknya saat membutuhkan transfusi.
Kondisi ini dikenal secara medis sebagai Rh-null, golongan darah di mana sel darah merah sama sekali tidak memiliki antigen Rhesus (Rh) dari 61 antigen yang biasanya ada pada sistem Rh manusia.
Menurut Cleveland Clinic, Rh-null terjadi ketika seseorang kehilangan seluruh antigen Rh, termasuk antigen RhD yang paling umum. Akibatnya, darah ini menjadi kosong dari semua penanda Rh yang biasa memicu reaksi imun saat transfusi.
Mengapa Disebut Golden Blood?
Istilah golden blood pertama kali muncul di komunitas medis untuk menggambarkan kelangkaan ekstrem Rh-null, bukan karena darah ini lebih unggul atau lebih murni. Sebaliknya, pemiliknya justru menghadapi risiko tinggi jika membutuhkan transfusi darah.
Kelangkaan ini disebabkan oleh mutasi genetik langka pada gen RHAG yang sangat jarang diturunkan. Peluang dua orang pembawa mutasi yang sama bertemu dan memiliki anak dengan Rh-null hampir mendekati nol di populasi umum.
Paradoks Donor dan Penerima
Pemilik golden blood adalah donor universal terlangka di dunia. Darah mereka bisa diterima oleh hampir semua orang dalam sistem Rh karena tidak memiliki antigen yang bisa memicu penolakan.
Namun ironisnya, ketika mereka sendiri membutuhkan transfusi, hanya darah dari sesama Rh-null yang aman bagi tubuh mereka. Bahkan golongan darah O negatif—yang dikenal sebagai donor universal—tetap berisiko tinggi karena masih mengandung antigen Rh lain yang dapat memicu reaksi imun fatal pada penerima Rh-null.
Penelitian Global Terus Berburu Solusi
Para ilmuwan di berbagai negara kini berlomba memetakan kasus Rh-null yang tersisa, sekaligus mencari cara untuk memproduksi darah sintetis berbasis Rh-null di laboratorium. Harapannya, suatu hari nanti pasien dengan golden blood tidak lagi bergantung pada segelintir donor di seluruh dunia.
Hingga kini, sebagian besar kasus Rh-null terdeteksi secara tidak sengaja saat pemeriksaan darah rutin atau saat pasien mengalami kesulitan mendapat transfusi yang cocok.
Kondisi ini kembali menjadi sorotan publik setelah beberapa laporan medis terbaru menegaskan bahwa jumlah pemilik golden blood yang masih hidup terus menyusut seiring bertambahnya usia, menjadikannya salah satu misteri terbesar dalam dunia transfusi darah modern.