JAKARTA — Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, harga pangan bahan kebutuhan pokok di berbagai daerah di Indonesia terpantau relatif stabil. Pemerintah pusat maupun daerah secara aktif melakukan pemantauan dan pengendalian harga guna memastikan ketersediaan stok serta menjaga daya beli masyarakat tetap aman.
Di Pasar Induk Tanjungpandan, contohnya. Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Tenaga Kerja (DKUKMPTK) Kabupaten Belitung memastikan stabilitas harga tetap terjaga.
“Kami memastikan harga bahan kebutuhan pokok stabil di pasar induk Tanjungpandan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah,” kata Kepala Usaha Perdagangan DKUKMPTK Belitung, Hamzah di Tanjungpandan, Kamis (27/3).
Stabilnya harga ini, menurut Hamzah, didukung oleh pasokan bahan pokok yang mencukupi serta pengawasan harian di pasar-pasar tradisional. Tim pengawas aktif memantau fluktuasi harga guna mencegah lonjakan menjelang lebaran.
“Stok yang cukup tidak berdampak terhadap kenaikan harga bahan kebutuhan pokok yang signifikan menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah,” ujarnya.
Beberapa harga komoditas di pasar Belitung terpantau tetap, seperti beras dijual di kisaran Rp16 ribu–Rp17.400 per kilogram, bawang merah Rp60 ribu/kg, bawang putih Rp45 ribu/kg, serta daging sapi Rp160 ribu/kg. Daging ayam, telur, dan ayam kampung pun bertahan di harga normal.
“Terhitung beberapa hari menjelang lebaran harga bahan kebutuhan pokok terpantau stabil,” tambah Hamzah. Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap bijak dan tidak panik dalam berbelanja.
“Masyarakat tidak perlu khawatir stok bahan kebutuhan pokok cukup untuk memenuhi kebutuhan lebaran masyarakat jadi tidak usah panik dalam berbelanja,” tegasnya.
Sementara itu, kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Menurut hasil survei Dinas Perdagangan setempat pada Kamis (27/3), harga sembako seperti beras, gula, minyak goreng, telur, dan daging ayam cenderung stabil. Namun, harga beberapa jenis cabai mengalami fluktuasi.
Cabai rawit merah, misalnya, naik 5% menjadi Rp98.000/kg, sementara cabai merah besar justru turun 3,7% menjadi Rp43.333/kg. Kenaikan tertinggi terjadi pada cabai merah keriting, yang melonjak 16,6% dibanding hari sebelumnya.
Eliyah Puspa Purwanti dari Dinas Koperindag Kabupaten Pemalang mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan distributor dan pedagang agar stok tetap tersedia dan harga tidak melonjak tajam.
“Kami telah berkoordinasi dengan distributor dan pedagang untuk menjaga ketersediaan stok. Operasi pasar akan digelar jika diperlukan,” ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat inflasi Maret 2025 di Pemalang masih terkendali pada level 0,3% secara bulanan.
Pemkab Pemalang juga telah menyiapkan sejumlah langkah preventif seperti pengawasan distribusi oleh Satgas Pangan, sosialisasi harga eceran tertinggi (HET), serta pembukaan Posko Pengaduan untuk menampung laporan dari masyarakat terkait dugaan penimbunan atau kenaikan harga tidak wajar.
Upaya pemerintah daerah ini sejalan dengan arahan nasional untuk menjaga kestabilan harga selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Pemantauan aktif, distribusi lancar, dan pasokan yang terjaga dinilai menjadi kunci keberhasilan dalam meredam gejolak harga menjelang hari besar keagamaan.




