MÜNCHEN – Inter Milan memetik kemenangan gemilang dalam kunjungan mereka ke markas raksasa Bundesliga, Bayern München dalam laga leg pertama perempat final Liga Champions 2024-2025.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Allianz Arena pada Selasa malam (8/4/2025) waktu setempat, skuad asuhan Simone Inzaghi menampilkan permainan disiplin dan mematikan.
Keunggulan Inter dibuka oleh Lautaro Martinez di menit ke-38 lewat tendangan trivela khasnya yang menyusup ke sudut gawang.
Striker Argentina itu kembali membuktikan kelasnya sebagai predator Eropa. Namun Bayern sempat menyamakan kedudukan lewat Thomas Müller di menit ke-85, menghidupkan harapan tuan rumah.
Namun malam itu menjadi milik Davide Frattesi. Gelandang energik itu mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-88 setelah memanfaatkan bola liar di depan gawang.
Gol tersebut langsung membungkam stadion dan mengantarkan Inter pulang dengan keunggulan berharga.
“Frattesi memberikan dampak luar biasa dari bangku cadangan. Golnya sangat penting untuk kami,” ujar pelatih Simone Inzaghi usai laga.
Strategi Jitu Inter
Inter Milan datang ke Jerman bukan untuk bertahan. Meskipun mereka mengedepankan kedisiplinan bertahan, lini serang Inter tetap tajam dan mampu mengejutkan.
Duet Barella dan Calhanoglu di lini tengah berhasil menahan dominasi bola Bayern, sementara Dumfries dan Dimarco bekerja keras menutup pergerakan dari sayap.
Keputusan Simone Inzaghi untuk memasukkan Frattesi di menit akhir menjadi langkah krusial.
Gelandang muda itu membayar kepercayaan dengan gol penentu kemenangan, membuktikan kedalaman skuad Inter sangat kompetitif.
Sementara itu, Bayern tampak kesulitan membongkar pertahanan solid Inter yang tampil compact dan efisien.
Kegagalan lini belakang mereka mengantisipasi pergerakan cepat Lautaro dan Frattesi menjadi titik lemah yang dimanfaatkan Inter secara maksimal.
Tekanan Makin Berat untuk Bayern
Dengan kekalahan ini, Bayern München harus menghadapi tantangan berat di leg kedua yang akan digelar di Stadion Giuseppe Meazza.
Inter punya rekor kandang yang tangguh dan kini berada di atas angin. Untuk lolos ke semifinal, Bayern wajib menang dengan selisih dua gol, sesuatu yang tak mudah dilakukan di kota Milan.
Kemenangan ini tidak hanya menguntungkan Inter secara skor, tetapi juga secara psikologis. Mental juara, kedalaman skuad, serta kepercayaan diri anak asuh Inzaghi makin kuat menjelang leg kedua.
Jika bisa mempertahankan performa seperti ini, bukan tidak mungkin Inter melangkah lebih jauh dan mengulang kisah manis mereka saat menjuarai Liga Champions 2010.***