JAKARTA – Dibintangi Hugh Jackman dan Kate Hudson sebagai pasangan tribute band Neil Diamond, film ini mengubah karaoke biasa menjadi mimpi suci penggemar musik pop – penuh gairah, kitsch, dan keajaiban tak terduga. Film berbasis iman (faith-based movie) hanya soal kisah penebusan ala sekolah Minggu? Song Sung Blue, karya sutradara Craig Brewer (Hustle & Flow), membuktikan sebaliknya.
Berdasarkan kisah nyata dari dokumenter 2009, cerita berpusat pada Mike (Jackman) dan Claire (Hudson), dua warga Midwest paruh baya yang hancur oleh kehidupan. Mike, veteran Vietnam dan pecandu alkohol yang sudah 20 tahun sadar, bertemu Claire – penata rambut single mom yang bertahan hidup – di kasino kumuh Milwaukee. Awalnya, mereka tampil sebagai imitator legenda: Claire sebagai Patsy Cline, Mike sebagai Don Ho. Tapi muak dengan rutinitas, mereka membentuk Lightning & Thunder, duo tribute Neil Diamond yang bukan sekadar tiruan, melainkan saluran jiwa sang idola.
“Song Sung Blue bukan parody murahan seperti sketsa SNL,” kata Brewer, dilansir dari Variety, Senin (27/10/2025). Film ini merayakan budaya karaoke sebagai agama modern: siapa pun bisa jadi bintang dengan skill dan passion. Jackman, dengan suara komando rendah khas Diamond, menyanyikan hits seperti Cherry, Cherry dan Cracklin’ Rosie hingga terasa transenden. Hudson melengkapi dengan harmoni mengalir, menciptakan chemistry easy-listening yang tak terbantahkan.
Perjalanan mereka meledak saat grunge era 90-an merangkul nostalgia. Panggilan dari Eddie Vedder (Pearl Jam) – yang Mike kira nama selai buah – membawa mereka membuka konser di Milwaukee. Vedder bahkan naik panggung bernyanyi bareng, momen karaoke surga yang bikin penonton berdecak kagum!
Tapi kegembiraan berubah tragedi mendadak. Claire mengalami kecelakaan mengerikan di halaman rumahnya, memaksa film beralih ke mode faith-based klasik: penebusan melalui duka. Hudson unjuk gigi akting let-it-rip, sementara Jackman berjuang dengan masalah kesehatan sendiri – serangan jantung mini yang diabaikan karena tak punya asuransi.
Mereka bangkit lewat kekuatan “Neil”: reuni epik di Ritz Theater, diakhiri pertemuan idola di kios es krim. Mike bahkan menyembuhkan luka kepala dengan lem kuku demi show besar – malam panas Agustus yang tak terlupakan!
Film ini bedakan dua tipe fans Neil Diamond: penggemar dalam seperti Mike, yang tenggelam di kedalaman lagu, dan “bom bom bom crowd” yang histeris di Sweet Caroline. Song Sung Blue untuk keduanya – tapi terutama bagi yang rindu keajaiban pop: seorang nobody jadi somebody lewat nyanyian.
Dengan rating potensial cross-over blue-state-red-state, film ini risiko lolos celah karena basis fans Diamond yang sudah berusia. Tapi bagi pecinta musikal biografi, tribute band Neil Diamond, atau cerita inspiratif Hugh Jackman Kate Hudson, ini wajib tonton! Apakah karaoke bisa sembuhkan luka? Song Sung Blue bilang: ya, dengan bom bom bom!