JAKARTA – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) secara tegas mendeklarasikan dukungan total kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam misi pemberantasan mafia pangan dan praktik “serakanomics” yang selama ini mencengkeram sektor pangan nasional.
Deklarasi ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat ICMI, Priyo Budi Santoso, usai menggelar audiensi tertutup dengan Mentan Amran di kediaman pribadinya di Jakarta, Jumat, 21 November 2025.
“Kami di ICMI sejalan dengan gebrakan Pak Amran. Serakanomics harus dihentikan. Mafia pangan tidak boleh lagi menguasai sektor-sektor strategis yang menjadi hak rakyat kecil,” tegas Priyo dalam pernyataan resminya.
Ancaman Guncangan Sosial di Depan Mata
Priyo menyoroti bahwa praktik serakanomics – istilah yang pertama kali dicetuskan Presiden Prabowo Subianto pada Juli 2025 – telah menjadi ancaman serius bagi keadilan sosial di Indonesia.
“Jika ini tidak segera dibenahi dan waktu kita sangat pendek maka potensi guncangan sosial di lapangan sudah berada di depan mata,” ungkapnya.
Ia juga memperingatkan bahwa praktik ekonomi rakus ini telah menggerogoti sendi-sendi keadilan sosial yang menjadi fondasi bangsa.
Lebih keras lagi, ICMI menyampaikan ultimatum kepada para pelaku mafia pangan yang diduga mengendalikan rantai pasok komoditas strategis.
“Nama-namanya sudah kami tahu. Selama ini mereka hidup nyaman. Saya pastikan ke depan hidup mereka akan kita monitor,” tandas Priyo.
Priyo secara khusus menyinggung penguasaan komoditas telur, beras, gula, dan daging ayam oleh segelintir pihak saja.
“Angkanya membuat saya kaget. Telur saja kalau tidak dikuasai satu-dua orang yang itu-itu saja, rakyat bisa jauh lebih sejahtera,” jelasnya.
Dukung Penuh Kepemimpinan Prabowo dan Langkah Kerakyatan Amran
ICMI juga menyatakan apresiasi tinggi terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan ruang luas bagi kebijakan pro-rakyat di sektor pertanian.
“Saya mendukung penuh kepemimpinan Presiden Prabowo, terlebih jika beliau benar-benar mem-backup ide-ide kerakyatan untuk menyelamatkan ekonomi demi keadilan bersama,” ujar Priyo.
Ia menegaskan bahwa pembenahan sektor pangan merupakan agenda strategis yang akan menentukan ketahanan ekonomi nasional ke depan.
“Saya minta Pak Amran tidak ragu. Karena ujung dari semua serakanomics ekonomi ini adalah kehancuran keadilan sosial,” pintanya.
Respons Mentan Amran: “ICMI Satu Visi dengan Kementan”
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyambut baik dukungan ICMI dan menegaskan bahwa dukungan ini memperkuat langkah Kementerian Pertanian menuju swasembada pangan.
“ICMI bagus, mereka mendukung upaya Kementan untuk swasembada pangan. Mereka satu visi dengan Kementan,” kata Amran usai pertemuan.
Pemerintah sendiri menargetkan Indonesia mencapai swasembada pangan, khususnya beras, paling lambat 31 Desember 2025.
Dukungan ICMI ini menjadi angin segar bagi langkah tegas pemerintah dalam memutus rantai mafia pangan yang selama puluhan tahun merugikan petani dan masyarakat kecil.