Live Program UHF Digital

Inovasi Teknologi dan Manajemen Risiko, Rahasia di Balik Keselamatan Penerbangan TNI AU 2024

JAKARTA – Sistem manajemen risiko kelelahan menjadi salah satu strategi utama dalam mengurangi insiden dan kecelakaan di dunia penerbangan. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Program Studi Spesialis Kedokteran Penerbangan FKUI, Retno Wibawanti dalam Seminar Nasional dan Safety Award TNI AU 2024.

Seminar yang dibuka langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono

Dr. Retno menekankan pentingnya mengukur kelelahan secara subjektif dan objektif. Ia menjelaskan penggunaan model biomatematika dan penerapan Fatigue Risk Management System (FRMS) untuk meminimalkan insiden terkait kelelahan.

Seminar ini juga dihadiri oleh Deputy Chief of Aviation Safety US Pacific Air Force (US Pacaf), Lt. Col. Joshua Ramirez, yang memaparkan penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam Sistem Manajemen Keselamatan. Ia menjelaskan bagaimana Angkatan Udara AS (USAF) telah menggunakan AI untuk manajemen keselamatan dan berencana memperluas penggunaannya guna mendeteksi potensi risiko.

Sesi terakhir dipandu oleh Deputy Director Safety – Systems Airworthiness Defence Aviation Safety Authority (DASA), Mr. Mark Clark. Dengan pengalaman 38 tahun, Mr. Clark memperkenalkan Safety Assurance Intelligence System (SAIS), sistem data keselamatan terintegrasi yang mendukung pengawasan dan penjaminan keselamatan berbasis risiko di sektor pertahanan.

Seminar Nasional ini mempertegas komitmen TNI AU dalam meningkatkan keselamatan penerbangan melalui penerapan teknologi dan sistem manajemen risiko yang efektif.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *