PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) resmi meluncurkan layanan Internet Rakyat dengan kecepatan hingga 100 Mbps seharga Rp100.000 per bulan pada 12 November 2025. Meski tarifnya sangat kompetitif, sejumlah pengamat menilai keberlanjutan layanan ini masih diragukan, terutama di tengah rencana pemerintah mempercepat pembangunan jaringan 5G melalui lelang frekuensi 2,6 GHz.
Tarif Murah, Risiko Tinggi
Pengamat telekomunikasi Kamilov Sagala menilai Internet Rakyat masih menjadi solusi jangka pendek. Menurutnya, harga murah memang bisa menarik minat pengguna, tetapi tidak otomatis menjamin kualitas layanan maupun kesehatan bisnis jangka panjang.
“Pengembalian investasinya dan kebutuhan teknologi ke depan akan menjadi tantangan yang tidak mudah. Bisa saja nantinya ada penyesuaian tarif atau dukungan subsidi dari regulator untuk menjaga program ini tetap berjalan,” ujar Kamilov kepada Bisnis pada Kamis (20/11/2025).
Tantangan finansial yang dihadapi PT Telemedia Komunikasi Pratama—anak usaha WIFI yang mengoperasikan layanan ini—juga tidak kecil. Perusahaan harus membayar sekitar Rp400 miliar setiap tahun kepada pemerintah untuk mengoperasikan pita frekuensi 1,4 GHz di Jawa, Maluku, dan Papua.
Kamilov menambahkan bahwa tarif murah pada layanan Fixed Wireless Access (FWA) seperti Internet Rakyat biasanya bersifat promosi awal. Namun strategi ini idealnya dibatasi waktu. “Layanan ini memang membantu pemerataan internet di wilayah non-fiber, tetapi pertanyaannya: sampai kapan bisa bertahan?” katanya.
Mengandalkan Teknologi 5G FWA dan Open RAN
Internet Rakyat hadir dengan teknologi 5G Fixed Wireless Access berbasis Open Radio Access Network (Open RAN) di pita 1,4 GHz. Teknologi ini memungkinkan jangkauan lebih luas tanpa membutuhkan infrastruktur fiber optik yang mahal dan memakan waktu.
Program ini merupakan hasil kolaborasi Surge dengan Orex SAI Inc., perusahaan patungan yang dibentuk dua raksasa teknologi Jepang: NTT DOCOMO dan NEC Corporation. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyatakan dukungan penuh pemerintah.
“Internet cepat tidak boleh hanya dinikmati segelintir wilayah. Lewat kolaborasi ini, kita ingin menghadirkan akses yang setara untuk seluruh masyarakat,” ujar Nezar saat menyaksikan penandatanganan kontrak komersial antara Surge dan Orex SAI Inc. pada 12 November 2025.