QOM,IRAN – Pemerintah Iran mengibarkan bendera merah raksasa di atas Masjid Jamkaran Kota Qom sebagai simbol pembalasan atas serangan musuh. Langkah ini mempertegas ketegangan yang meningkat di kawasan Timur Tengah dan menarik perhatian dunia.
“Bendera merah pembalasan dendam berkibar di atas masjid suci Jamkaran,” demikian pernyataan resmi yang diunggah di akun media sosial kantor berita Fars sebagaimana dikutip pada Jumat 13 Juni 2025.
Bendera merah yang biasanya hanya dikibarkan saat bulan Muharram untuk mengenang Hussein bin Ali cucu Nabi Muhammad kini muncul di luar waktu tersebut. Dalam tradisi Syiah bendera ini melambangkan semangat perjuangan dan pembalasan atas ketidakadilan. Tulisan berbahasa Arab Ya la Tharat al Hussein (Wahai para pembalas dendam Hussein) terpampang jelas pada bendera tersebut menguatkan pesan tegas Iran.
Menurut laporan Fars pengibaran bendera ini merupakan respons atas serangan terhadap tokoh-tokoh penting Iran termasuk jenderal Garda Revolusi kepala staf angkatan bersenjata dan ilmuwan nuklir. “Para musuh yang membunuh para pemimpin kami mendapat pesan yang kuat dan jelas mereka akan disingkirkan,” tulis Fars menegaskan sikap keras Teheran.
Langkah serupa pernah dilakukan Iran pada 2024 saat bendera merah dikibarkan menyusul serangan yang diduga dilakukan Israel. Kini pengibaran bendera ini kembali mencuri perhatian menandakan ketegangan yang belum mereda.
Pengibaran bendera merah di Masjid Jamkaran salah satu situs suci umat Syiah bukan sekadar simbol agama tetapi juga pernyataan politik. “Bendera ini adalah pengingat bahwa Iran tidak akan tinggal diam menghadapi agresi,” kata seorang analis politik Timur Tengah yang enggan disebut namanya.
Meski tradisi ini biasanya terkait dengan peringatan Muharram penggunaan di luar bulan tersebut menunjukkan eskalasi sikap Iran dalam menghadapi ancaman eksternal. Dunia kini menanti langkah konkret apa yang akan diambil Tehran di tengah situasi geopolitik yang kian memanas.