JAKARTA – Iran mengecam keras serangan militer Israel yang menghantam beberapa lokasi strategis di Tehran dan sejumlah kota lain pada Jumat dini hari. Serangan tersebut menewaskan warga sipil dan personel militer Iran, serta dinilai sebagai pelanggaran kedaulatan negara.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta, serangan itu disebut telah menewaskan “para patriot yang mempertahankan martabat dan kemajuan teknologi Iran” serta warga tak berdosa. Iran menyebut aksi militer Israel sebagai “kejahatan tak termaafkan” dan menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya para korban yang disebut sebagai “syuhada”.
Iran menuding tindakan Israel melanggar Pasal 2 Ayat 4 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menyebutnya sebagai bentuk “agresi terang-terangan”.
Berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB, Iran menegaskan hak untuk membela diri dan berjanji memberikan respons militer “dengan seluruh kekuatan” pada waktu dan cara yang dianggap tepat.
Pemerintah Iran juga menyerukan solidaritas internasional, khususnya dari negara-negara Islam, anggota Gerakan Non-Blok, serta pihak-pihak yang mendukung perdamaian, untuk mengecam serangan tersebut. Iran meminta adanya tindakan kolektif guna menghentikan “petualangan berbahaya” Israel yang dianggap mengancam stabilitas global.
“Segala konsekuensi dari agresi ini menjadi tanggung jawab Israel dan pendukungnya,” tegas pernyataan resmi Kedutaan Republik Islam Iran di Jakarta kepada Garuda.TV, Jumat (13/6/2025).
Kedutaan Iran di Jakarta juga mengimbau media, organisasi, dan aktivis media sosial untuk menyebarkan informasi secara objektif demi meningkatkan kesadaran dunia tentang apa yang disebut sebagai “kejahatan militer Israel”. Iran memastikan akan memberikan “tanggapan yang setimpal” atas serangan tersebut.
Hingga laporan ini disusun, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel terkait tuduhan yang dilayangkan Iran. Situasi di kawasan Timur Tengah diperkirakan akan semakin memanas menyusul ancaman balasan dari Teheran.