GAZA, PALETINA – Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa pasukan Israel telah mengepung dan menghambat pergerakan sejumlah ambulans mereka di Kota Rafah, Gaza Selatan.
Insiden tersebut terjadi di tengah serangan udara yang dilancarkan Israel pada Minggu (23/3), dan menjadi sorotan serius terkait pelanggaran terhadap misi kemanusiaan.
“Pasukan Israel telah memblokade pergerakan sejumlah ambulans Bulan Sabit Merah Palestina saat mereka merespons serangan di daerah Al-Hashashin, Rafah,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.
Lembaga kemanusiaan itu juga melaporkan bahwa beberapa petugas medis mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Namun, hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai jumlah korban maupun tingkat keparahan luka yang dialami.
Lebih lanjut, Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan bahwa komunikasi dengan tim ambulans sempat terputus selama beberapa jam. Tim-tim medis itu disebut terjebak di area serangan dan tidak dapat dievakuasi dengan segera.
“Kontak dengan tim telah terputus, dan mereka terjebak selama beberapa jam,” tambah pernyataan itu.
Sejak dimulainya operasi militer besar-besaran di Gaza, Israel dituding telah berulang kali menyerang fasilitas kesehatan, kendaraan ambulans, hingga tenaga medis.
Aksi tersebut memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah kritis di wilayah Gaza, di mana ribuan warga sipil menjadi korban.
Dalam sepekan terakhir saja, lebih dari 700 warga Palestina dilaporkan tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka akibat rentetan serangan udara mendadak yang dilancarkan Israel.
Serangan tersebut juga menandai runtuhnya kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang telah berlangsung sejak Januari.
Sejak eskalasi konflik pada Oktober 2023, angka korban di Gaza telah melonjak drastis.
Lebih dari 50.000 warga Palestina, mayoritas di antaranya perempuan dan anak-anak, tewas, sementara lebih dari 113.000 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan militer Israel.