KALSEL – Seorang istri berinisial F (30) diduga memenggal kepala suaminya hanya sebulan setelah menikah. Pelaku yang telah menyerahkan diri ke polisi itu dikabarkan murka setelah korban membuang anak mereka ke sungai.
Kepala Desa Paramasan Atas, Ihsan, membenarkan kejadian ini. Menurutnya, pelaku adalah warga asli desa tersebut, sementara korban merupakan pendatang yang baru saja menikahi F.
“Dia (terduga pelaku) asli warga sini, kalau korban kami kurang tahu karena baru sekitar satu bulan menikah,” ujar Ihsan, seperti dilansir detikKalimantan, Senin (21/7/2025).
Kronologi kejadian berawal ketika F mendatangi lokasi pendulangan emas dekat tempat kejadian perkara (TKP) dalam kondisi berlumuran darah, membawa anaknya yang tampak lemas. Awalnya, keluarga mengira F menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Namun, setelah menuju lokasi yang disebutkan F, mereka justru menemukan jasad suaminya dalam kondisi mengenaskan—tanpa kepala.
“Kasusnya sudah ditangani kepolisian, korban juga sudah dievakuasi oleh kepolisian, sedangkan untuk pelaku menyerahkan diri,” ungkap Ihsan.
Pihak kepolisian segera bertindak cepat dengan mengevakuasi jasad korban dan memulai penyelidikan. F, yang menyerahkan diri tak lama setelah kejadian, kini berada dalam tahanan untuk proses hukum lebih lanjut.
Berdasarkan informasi yang beredar di platform X, motif pembunuhan diduga berkaitan dengan kemarahan pelaku karena korban membuang anak mereka ke sungai, meskipun polisi masih mendalami keterangan ini.
Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan domestik yang mengguncang Indonesia. Publik kini menanti hasil penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif sebenarnya di balik aksi keji ini.
Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.