JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto lepas Satgas Muhibah ke Al Arish, Mesir. Ratusan personil Satgas Muhibah diberangkatkan menggunakan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat 992 dari Kolinlamil, Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Kamis (18/1/2025).
Prabowo mengatakan pemberangkat Satgas Muhibah ke Mesir untuk melaksanakan operasi kemanusian ke warga Gaza, Palestina.
“Hari ini atas nama pemerintah dan juga saya menyampaikan salam dari Presiden Jokowi. (Satgas Muhibah) akan berangkat melaksanakan tugas kemanusiaan yaitu menyampaikan bantuan kepada saudara-saudara kita di Palestina di Gaza,” katanya kepada Wartawan di Komando lintas laut (Kolinlamil), Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Kamis (18/1/2024).
Prabowo menyampaikan terimakasih dan selamat melaksanakan tugas dalam menjalankan misi kemanusian. Prabowo juga meminta agar seluruh Satgas Muhibah agar berhati-hati saat melewati kawasan Laut Merah.
“Saudara-saudara akan melewati kawasan laut yang berbahaya yang saat ini sedang berkecamuk perang. kita adalah negara yang tidak terlibat dalam perang tetapi kita memiliki solidaritas dan tanggung jawab kemanusiaan dengan saudara-saudara kita yang ada di Palestina,” ungkapnya.
“Saudara harus waspada saudara harus kompak saya yakin dan percaya komandan Satgas dan komandan kapal akan memimpin saudara-saudara dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadispen AL, Laksamana Pertama, Wira Hady mengatakan KRI dr. Rajiman Wedyodiningrat-992 membawa bahan bantuan untuk Palestina.
“Sebagai wujud kepedulian terhadap rakyat sipil korban konflik Gaza, TNI AL dalam mengumpulkan bahan bantuan untuk warga Palestina,” ungkapnya.
“Bantuan ini nantinya akan diberangkatkan menuju Pelabuhan Al Arish di Mesir untuk selanjutnya disalurkan ke korban konflik Gaza oleh otoritas yang berwenang seperti halnya Egypt Red Crescent (Bulan Sabit Merah Mesir),” ungkapnya.
Wira menerangkan bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia yang saat ini telah berada di KRI dr. Rajiman Wedyodiningrat-992 berupa, bahan makanan, selimut, pakaian, perlengkapan bayi, pakaian wanita, susu, tenda lapangan, perlengkapan kebersihan, air mineral, perlengkapan ibadah, dan lain sebagainya.
“Pelayaran ini nantinya akan menempuh rute Jakarta – Belawan – Al Arish – Jeddah – Batam dan kembali lagi ke Jakarta. Total waktu dari pelayaran ini hingga kembali ke tanah air ditargetkan akan mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan,” tutupnya.